Chapter 50 - Knowing Each Other

437 73 0
                                    

Kalangan anak muda bangsawan memiliki sumber kepercayaan dan kabar burung yang sama seperti air di sungai. Tidak selalu menjadi tenar dan nomor satu, bahkan bisa menjadi air yang terkena lumpur. Hanya satu kesimpulan di dalam benaknya, yaitu semua orang di pesta ini benar-benar memiliki dua sisi.

Rosella tenggelam dalam lamunannya dan melihat berlian sudah menjadi sebongkah pasir di matanya. Kue manis yang disajikan tidak lebih enak dibandingkan camilan di Kediaman Aubrieta. Ada satu hal yang saat ini dipikirkan olehnya, yang tak lain adalah....

"Mengapa aku kesini?"

Rosella sudah muak mendengar celoteh dari adiknya, Asher. Dia bukan tipikal orang untuk bicara banyak, namun kepribadiannya sangat berbeda dari pertama kali mereka bertemu. Pria itu terus mendesaknya untuk mencari relasi baru selain Glenice. Tentu teman baik tidak boleh ditinggalkan, tetapi menambah teman boleh, bukan?

Masalahnya, saat ini aku benar-benar tidak berselera untuk menambah teman.

Gadis itu mencoba untuk mendekati kumpulan para putri aristokrat, namun semenit kemudian dia mundur seribu langkah.

Bergaul dengan orang-orang bermuka dua ini membuat kehilangan jati diriku.

Rosella membalikkan badannya dan mendapati seseorang di bidang penglihatannya. Gadis menawan dengan tinggi sempurna. Surai lavender setipis sutra dan bola mata indah seperti permata zamrud.

"Ah, kamuㅡ"

"Saya memberikan salam kepada Rosella la Aubrieta."

"Eh?"

Rosella sadar bahwa orang di depannya terasa tidak asing. Ketika dia membungkuk dan memberikan salam, gadis bersurai permen kapas itu tak sengaja menyeletuk. Sepertinya dia sudah membuat orang di depannya merasa bingung.

"Halo, Putri Alcea, senang berjumpa dengan Anda."

Dia terdiam dengan wajah dinginnya dan berkata, "Apakah Putri Aubrieta mengenal saya?"

"Panggil saya Rosella saja. Kebetulan saya pernah melihat Putri Alcea di Pesta Earl Bluet tahun kemarin."

"Saya merasa terhormat karena Putri mengenal saya. Kalau begitu, panggil saya Esme saja."

Rosella mengangguk dan Esme pun kembali pada posisi berdiri tegaknya. Dari raut wajahnya, Rosella melihat bahwa Esme masih malu akan kejadian di tempo lalu.

Padahal sudah lama, tetapi tetap membekas, ya?

Rosella mengambil cawan jus kecil untuknya dan Esme. Kemudian dia memberikannya dengan tangan kanan. Memberi dengan tangan kanan adalah etiket di Kerajaan Chrantei. Tujuannya adalah memberitahu bahwa saat ini Esme sedang diberi tempat untuk membuka hubungan dengan Rosella.

"Kelihatannya Lady Esme sedang sendiri. Apakah Anda tidak bergabung dengan yang para putri aristokrat lainnya?"

"Saya sedang menunggu teman saya disini. Lagi pula saya hanyalah bangsawan kecil."

"Anda sudah memiliki status sejak kecil. Menurut pandangan saya, itu kalah jauh dibandingkan saya yang baru masuk ke pergaulan kelas aristokrat muda."

Esme terkesiap, menundukkan kepalanya lagi, dan berkata, "Sa-saya tidak tahu kalau jawaban saya menyinggung Anda."

Rosella panik mendekatinya dan tangannya pun digerakan ke berlawanan arah.

"Tidak, tidak, justru saya-lah yang menggiring ke arah sini."

Mereka bertatapan satu sama lain. Esme tertawa diam-diam dan mengatakan, "Anda terlalu baik."

Rosella tahu apa maksud dari perkataan Esme, namun dia berpura-pura sebagai orang yang tidak tahu apa-apa.

I Just Want to be a Side Character!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang