"Kamu masih ada rasa dengan Vani, kang?" _Azhar
----------------
"Vani!" Teriak Ata dan Mela bebarengan. Mereka sedang akan menuju aula untuk makan tetapi baru sampai lapangan dan justru melihat Vani yang baru saja masuk pondok putri.
Ata dan Mela berjalan cepat menuju Vani yang terlihat sedang kepayahan membawa barang bawaannya. Beberapa kantung kresek membuat Vani semakin kesulitan.
Dasar menyebalkan. Bukannya membantu membawa barang belanjaan Vani, Ata dan Mela malah memeluk Vani dengan sangat erat hingga Vani melepaskan tangan nya dari barang bawaan nya untuk melerai pelukan yang sangat erat itu.
"Aku sesak napas, woy!" Seru Vani karena tidak berhasil melerai pelukan mereka.
"Sorry!" Mela dan Ata langsung melepas pelukan erat mereka dengan nyengir seolah tak berdosa.
"Bantuin bawa ini!" ucap Vani kesal sambil mencebikkan bibir nya. Ata dan Mela segera mengambil beberapa barang bawaan Vani untuk dibantu membawa nya menuju kamar Vani. Tidak jadi makan deh mereka.
Sampai di dalam kamar, Vani disambut hangat oleh beberapa teman di kamar nya yang entah tidak makan atau sudah selesai makan.
Mereka langsung terlibat percakapan. Tentu saja yang ditanyai adalah Vani karena Vani baru pulang.
"Eh, Van. Kemarin kayaknya aku liat kamu masuk ndalem deh, ada ibu kamu juga. Ngapain?" tanya Indah.
"Hah? Apaan, enggak, aku kan pulang" Vani mengelak, mencium aroma kecurigaan dari diri teman teman nya.
"Terus, kemarin pas ngaji malam nggak sengaja Pak Sair keceplosan bilang kalau Gus Azhar sebentar lagi akan menikah dan sudah melamar seorang gadis" Kayla menyambung.
Semua langsung paham maksud ucapan itu. Kabar ini sudah simpang siur mereka dengar tapi tidak berani menyebarkan atau memutuskan sendiri. Takut kalau hanya hoax, semua yang menyangkut perihal ndalem tidak bisa diputuskan sendiri begitu saja.
Vani diam.
"Kog diam, Van?" Tanya Mela.
"Enggak kog, malah aku nggak tau apa apa, kemarin emang aku soan karena keluarga aku lagi ada hajat, jadi minta doa gitu" Vani menutupi.
"Kalian pasti udah mikir yang aneh aneh kan?" Vani tersenyum geli.
"Ya abisnya kamu pulang ngga tau kenapa kan?" tanya Ata.
"Ya karena acara nya emang mendadak banget"
"Terus kamu udah tau belum kenapa waktu itu kamu diajak foto bareng sama neng Najwa?"
"Masih belum tau" Vani mengendikkan bahunya. Padahal dia sudah bisa menyimpulkan benang merah nya.
"Yah, nggak asyik deh kalo bukan Vani" Mela menepuk wajahnya kecewa.
"Tapi kalau Vani beneran jadi bu nyai, gimana ya nantinya?" Celetuk Kayla.
"Mau bayangin dulu, ah" Anisa menyambung.
"Ngawur aja" Vani sedikit membentak kesal.
Mereka semua terkekeh.
----------------
Gus Azhar berjalan menuju masjid pesantren karena kata neng Najwa, kang Fezral sedang di masjid.
Neng Najwa terus saja meminta Gus Azhar untuk berbicara dengan kang Fezral tanpa henti, jadi Gus Azhar memutuskan untuk segera membicarakan ini dengan kang Fezral.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is mine (END, Segera Terbit)
Teen Fictiontentang Alvania yang tidak pernah menduga akan apa yang terjadi pada hidup nya ini cerita berlatar pesantren dan kehidupan santri peringkat yang pernah diraih # 1 dalam jurusan