🥀.34

10 1 0
                                    

Percayalah. Menghilangkan perasaan yang sudah lama menetap dalam hati itu bukan hal mudah. Apalagi untuk membuka hati.

--¤♡¤--

-Penantian-

Sudah hampir beberapa bulan Sabrina berada di Surabaya. Namun tidak bisa ditolak jika hatinya masih berada di Jakarta. Setiap malam bulir bening dibiarkan terus menerus membasahi pipinya, mengingat Zain dan Farah yang telah menjadi sepasang suami istri. Ia membayangkan betapa bahagianya mereka sekarang berada di Kairo dan kuliah bersama-sama. Pasti itu sangat menyenangkan bisa belajar bersama.

Jam menunjukkan pukul sepuluh lebih tiga puluh. Saat ini, ia sedang di rumah. Karena hari ini adalah waktunya Ayah Ilyas kontrol, alhasil, dia harus tetap di rumah untuk bersih-bersih, dan mencuci pakaian.

Sabrina telah menyelesaikan semua pekerjaan rumah. Ia sangat letih, lalu ia pun membuka ponselnya. Awalnya ia hanya ingin melihat update Ustadz favoritnya, gak tahunya ia lupa jika aplikasi instagram sudah ia hapus.

"Lah, ya Allah. Lupa kalau Ig udah ku hapus. Masih inget sandinya gak ya?"

Sabrina pun langsung mendownload aplikasi itu. Ia juga ingin tahu barangkali Farah atau Zain memposting pernikahan atau bulan madu mereka di Kairo Mesir.

Sambil menunggu, Sabrina masih ingat jika ia menulis sandinya itu di aplikasi note yang ada di ponselnya. Ia pun mencari dan kembali menemukan pasword akun instagramnya.

Akhirnya ia berhasil log in di akun instagramnya. Namun fokusnya teralih pada logo pesawat pojok atas kanan yang isinya adalah DM Instagram. Ada dua pesan yang masuk di sana.

Sabrina pun menekan tombol itu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat siapa yang DM dirinya. Dia adalah Zain. Untuk apa dia DM dirinya? Ada keperluan apa lagi? Bukannya sekarang dia sudah bahagia dengan Farah? Untuk apa masih ke sana ke mari menghubungi perempuan?

Lalu di bawahnya ternyata DM dari Zhara. Karena ia terlalu ingin tahu dengan isi DM Zain. Akhirnya ia membuka DM Zain terlebih dahulu.
Sabrina menekan pesan tersebut.

01 September

'Assalamualaikum, Sha?'

07 September

'Kapan balik ke Jakarta?
Zhara udah kangen katanya.'

15 Oktober

'Gak aktif ya instagramnya?'

'Ya sudah kalau gitu.
Mau bagaimana lagi.
Padahal Zhara akhir-akhir ini sering murung mikirin kamu.'

Sabrina tidak membalas pesan tersebut. Ia malah membuka profil Zain.

Kosong. Tidak ada postingan.
Sabrina terkejut. Kenapa tidak di posting pernikahannya? Ia pun berinisiatif untuk membuka profil milik Farah, dan ternyata sama. Hanya ada postingan Farah yang sudah lama. Bahkan di sorotan instagramnya pun tidak ada pernikahannya di sana.

"Aneh banget. Masa gak diposting sama sekali?" Sabrina menggerutu sendiri.

Sabrina kembali ke DM untuk membuka pesan Zhara. Pasti isinya memohon dirinya untuk kembali ke Jakarta buat menemaninya. Kali ini ia tidak boleh bodoh dengan semua itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang