Bismillah, semoga suka🖤
•
•
•
•---🌻 dzikir 🌻---
allahumma inni as aluka 'ilman naafi' aa wa rizqan toyyibaa wa 'amalan mutaqabbalaa
"Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, Rizki yang baik dan amal yang di terima"
(HR. Ibnu As-Sunni)__________________________
________________________________"Jika memang kamu sudah terlalu lelah memikirkan keadaanmu nanti bagaimana. Serahkan semua kepada Allah, biar Allah yang atur, tugasmu hanya berusaha dan berdo'a."
☆Selamat Membaca☆
Hanum disambut pertanyaan oleh yang lain saat baru saja turun dari tangga."Lara gimana, Bun?" Tanya Mannaf. Hanum mengangguk. "Udah baik kok, yah."
"Bunda, Alhara mau nerima Arka?" Tanya Arka.
Hanum tersenyum sendu kearah sang menantu. "Belum, tapi nanti, dia akan nerima kamu, Kak."
Arka hanya bisa menghela napas pelan. Harapannya mendapatkan hati Alhara terlebih dahulu akan sedikit sulit.
"Bunda ke dapur dulu, ya. Ditunggu Alhara diatas." Pamitnya berlalu ke dapur. Setelah dari dapur, Hanum lantas kembali ke kamar putrinya.
Ceklek...
Ia tersenyum melihat wajah teduh sang anak saat sedang tertidur. Hanum berjalan kearah saklar lampu dan mematikannya. Tersisa lampu tidur yang menjadi penerangan didalam kamar.
Dengan hati-hati, ia membaringkan tubuhnya disamping Alhara. Membelai surai hitam sang putri.
"Lara, Bunda sayang sama kamu. Bunda gak mau kamu jatuh pada laki-laki yang salah. Makanya Bunda sama Ayah pilih Arka, sebagai menantu." Gumamnya.
"Bunda cuma mau, kamu terima tawaran Arka, hidup sama dia selama 5 bulan, tapi... Bunda takut kamu tetap benci sama dia, Nak."
"Terima dia jadi suami kamu, sayang. Dia laki-laki hebat seperti Ayah kamu." Hanum menghapus air matanya yang sebentar lagi akan jatuh, melepas lembaiannya dan ikut tertidur.
Tanpa diketahui Hanum, Alhara mendengar semua yang diucapnya. Ia akan berfikir lebih jauh tentang hal ini.
"Alhara gak tau Bunda, tapi Alhara akan coba."
******
Keesokan paginya, Alhara terlihat lebih segar, dengan pakaian seragam khusus sekolahnya, ia berjalan menuruni anak tangga.Arka, Ardhan, Mannaf, dan Aditya yang ada diruang tengah menoleh, mendapati sang gadis terlihat lebih segar, mereka menyulum senyumnya. Sungguh, hati mereka lega saat melihat perubahan sikap Alhara.
"Sayang, makan dulu yuk." Panggil Hanum sembari menyiapkan makanan. Alhara menggeleng.
"Makasih Bunda, tapi Alhara langsung berangkat, Assalamu'alaikum." Setelah berucap, ia segera keluar dari rumah.
Semuanya terdiam dengan saling pandang. Arka berdiri dari duduknya dan mengejar sang istri.
Baru saja ingin membuka pintu utama, Arka mencekal tangan Alhara. Refleks ia berbalik dan saling berhadapan dengan jarak yang tipis.
"La, kalau kamu marah, marah sama aku sekarang, mau kamu pukul aku, silahkan, tapi tolong... jangan pernah bersikap kayak tadi sama yang lain."
Alhara melepas paksa cekalan tangan suaminya. "Oke" Hanya kata itu yang keluar, setelahnya ia membuka pintu dan berlalu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfuzh (END)
Teen FictionHak cipta dilindungi oleh Allah SWT. Kisah cinta rumit antara dua anak manusia yang begitu saja tenggelam dalam sebuah ikatan pernikahan. Kisah yang tidak dibumbuhi oleh cinta dari salah satu pihak. Disukai oleh dua laki-laki sekaligus, tapi harus m...