16 || Kesedihan

5.8K 679 4
                                    

Bismillah...


Kapan disebut mengejar Dunia secara berlebihan ?

Ketika engkau sudah terbiasa meninggalkan shalat

─────────────

Hidup untuk ibadah,Jika sudah tidak ibadah lalu untuk apa hidup ?

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-ku"
(QS.Az-Zariyat: Ayat 56)

_________________

>Selamat Membaca<♡

"

Gimana istri kamu, Nak?"

Tanya Mama Ranti yang sedari tadi menunggu Arka di luar kamar.

"Alhara baik-baik aja, Ma. Biarin Lara tenang dulu, kita urus pemakaman Ayah sama Bunda aja."

Ranti mengangguk.

"Iya, Kak. Tapi kita tunggu Alhara bangun dulu, biarkan dia melihat wajah orangtuanya untuk yang terakhir."

"Tapi Ma-" ucapannya terpotong

"Mereka adalah orangtuanya sayang, biarkan Alhara melihatnya dulu."

"Arka gak mau dia lebih sakit lagi, Ma." Ucapnya sendu

"Alhara akan lebih sakit kalau orangtuanya pergi tanpa ia lihat."

Arka hanya bisa menghela napas pelan, ia mengangguk.

"Kita turun dulu, biarin Alhara istirahat. Nanti Mama bangunin kalau udah waktunya."

Arka sempatkan melirik kearah pintu kamar sebelum melangkah mengekori Mamanya

*****

Alhara mengerjabkan matanya, kepalanya terasa amat sakit saat ini. Sepersekian detik ia ingat tentang orangtuanya.

Dengan terburu-buru ia mengambil kerudung serta kaos kaki dan mengenakannya. Ia berlari keluar kamar dan mencari keberadaan orangtuanya.

"Bunda..."

Panggil Alhara sambil mengedarkan pandangannya. Pergerakannya terhenti saat melihat Ranti berjalan dengan menunduk keatas tangga.

Dengan buru-buru Alhara menyusul sang mertua dan menanyakan keberadaan orangtuanya.

"Tan-Ma." Ralatnya.

Ranti mendongak.

"Sayang? Kamu udah bangun?" Tanya Ranti.

Tanpa menjawab pertanyaan wanita didepannya, ia kembali celingukan mencari dua orang terhebat dalam hidupnya, memastikan bahwa itu hanya mimpi.

"Bunda mana, Ma?" Tanyanya to the point.

"Bunda? Bunda kamu sudah ada didepan sayang, sudah mau di mandikan." Katanya lembut.

Kening Alhara berkerut...

"Jadi? Aku gak mimpi?" Beonya dengan mata berkaca-kaca.

Tanpa berkata, ia segera melangkah dengan tergesa-gesa menuruni tangga untuk menemui Bunda dan Ayahnya.

"Bang, Ayah sama Bunda mana?" Tanyanya pada Ardhan yang terduduk lemas dikoridor rumah.

Ardhan yang sedang menunduk sedih tiba-tiba mendongak saat mendengar suara adiknya.

Lauhul Mahfuzh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang