EKSTRA PART 1

7.6K 544 3
                                    

Cafee

"Untuk para hadirin yang terhormat, keluarga besar dari dokter Arkana dan Nyonya Alhara meminta waktunya sebentar. Diharapkan para tamu undangan untuk duduk ditempat yang telah disediakan,"

Pengumuman dari depan podium sana berhasil menghipnotis para tamu undangan untuk mengikuti intruksi dari sang MC.

"Mari kita beri sambutan untuk pasangan muda kita, dokter Arkana dan nyonya Alhara."

Seketika ruangan cafe yang dipenuhi puluhan bahkan ratusan orang itu bergema karena tepukan yang sangat meriah, menyambut kedatangan pasangan muda serta bayi usia 7 hari digendongan sang pria.

Arka dan Alhara, berjalan naik keatas podium dengan warna baju senada, biru muda. Arka yang tampak lebih tegas dengan kemeja biru dan levis hitamnya. Sedangkan sang istri, menggunakan dress biru dan kerudung besar yang senada, jangan lupakan kain menjulur hingga dada yang menutup separuh wajah cantiknya.

Perlu kalian ketahui, Alhara memutuskan bercadar dua bulan sebelum lahiran karena terpengaruh oleh sang adik, Amara. Amara lebih dulu melaksanakan sunnah itu sebelum Alhara.

Arka memberi respon positif untuk istrinya itu, ya walaupun ia belum bisa menjadi pemimpin yang baik, ia akan terus berusaha, memperbaiki segala kesalahannya dengan balasan kebahagiaan untuk Alhara dan buah hatinya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakuh," Ucap salam dari Arka.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,"

Seketika suasana malam dicafe baru itu hening, menunggu kalimat selanjutnya dari sang pemilik acara mewah ini.

"Untuk para tamu undangan, saya dan keluarga berterima kasih atas pastisipasinya. Terima kasih atas kedatangan kalian dalam acara syukuran atas kelahiran buah hati pertama kami." Jeda beberapa detik, Arka menundukkan pandangan, memandang istrinya yang setia memeluk lengannya dari samping. "Sekaligus launching cafe baru istri saya, Alhara."

Suara tepukan tangan lagi-lagi terdengar, menciptakan kerutan kecil dibawah mata perempuan cantik disamping Arka. Menandakan bahwa ia tersenyum.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, acara syukuran baby boy, Rafabian Edzar Alfarabi. Dan launching cafee Zarabi saya nyatakan dimulai."

Kembali, suara tepukan tangan yang dibarengi sholawatan dibagian ujung podium memeriahkan suasana.

Arka dan Alhara turun dari podium dan duduk disalah satu meja khusus untuk keluarga besar kedua keluarga.

"Cucu mama!!" Ranty yang datang dengan Aditya langsung mengambil alih bayi mungil berusia 7 hari itu dari gendongan ayahnya.

"Cucu siapa sih ini?" Tanya Ranty pada cucunya. Rafabian yang dalam gendongan omanya hanya menggeliat kecil dengan lidah yang digerakkan lucu.

"Rafa cucu oma kan?"

"Bukan, dia cucu papa." Aditya yang gemas dengan istrinya menyahut. Menciptakan gerutu kecil dari Ranty. Arka dan Alhara hanya terkekeh kecil melihatnya.

Dari kerumunan orang, perempuan hamil dengan umur kandungan 3 bulan berjalan bersama suaminya. Kerudung besar yang menjulur hingga lutut menutupi bentuk buncit perutnya yang mulai sedikit terlihat.

"Assalamualaikum," Ucap keduanya kompak begitu sampai diantara keluarga Arka.

"Waalaikumussalam," semuanya menoleh, senyum manis mereka perlihatkan.

"Eh, bumil udah dateng," Baru saja Alhara akan berdiri dari duduknya, Arka melarang. Tangan kiri Arka memegang perut sang istri, dan tangan kanannya memegang punggung.

Lauhul Mahfuzh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang