11 || Acara Keluarga

5.6K 703 6
                                    

Bismillah
___________
______________




"rɑmɑі wɑnіtɑ уɑnɡ mеnіru wɑnіtɑ-wɑnіtɑ dі tеᥣеvіsі, sеhіnɡɡɑ mеrеkɑ tіdɑk kеnɑᥣ ᥣɑɡі sіɑрɑ sɑууіdɑtіnɑ 𝖥ɑtіmɑh Bіntі Rɑsuᥣuᥣᥣɑh ﷺ."

(𝝜ɑbіb Umɑr bіn 𝝜ɑ𝖿іdz)

_____________

♡Happy Reading!♡

Dan yang paling membua Alhara heran saat di sebelah kiri Arka ada tiga sosok penting dalam hidupnya. Ayah, Bunda dan Ardhan.

Tangannya terangkat untuk mengambil foto itu, namun urung saat pintu kamar Arka terbuka. Dengan cepat, ia menutupnya kembali dan berdiri menghadap pintu.

"Sorry kalau gue masuk gak permisi. Kamar mandi ada di pintu itu." Arka menunjuk pintu nomor dua dari pojok kiri.

Alhara kikuk dan mengangguk "Iy-iya Kak, makasih."

"Oke" Arka kelaur dan menutup pintu. Namun sedetik kemudian pintu kembali terbuka.

"La." Panggil Arka yang mengejutkan Alhara.

"Pintunya dikunci, gue gak mau ada orang lain yang masuk waktu Lo ada didalam." Tanpa menunggu jawaban dari Alhara, ia menutup pintu.

Alhara berjalan kearah pintu dan menguncinya sesuai permintaan Arka. Setelahnya ia masuk kedalam kamar mandi dengan handuk dan gamisnya.

♡♡♡♡♡

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Sambutan langsung dari Aditya. Pria dengan baju kokoh putih, sarung hitam dan peci hitam itu, sedang berdiri di sisi ruangan untuk memberikan sapatah dua kata.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakautuh." Semua orang yang duduk disisi lain ruangan membalas salam dari sang pemilik rumah dengan serempak.

Diruang tengah rumah mewah itu, sudah berjejer rapi para tamu, anak yatim dan anggota keluarga dari pihak Arka, dan hanya sebagian kecil dari pihak keluarga Alhara.

Rencananya, siang ini, akan diadakan acara syukuran atas kesuksesan Arka. Dirinya telah menyelesaikan pendidikan S2 nya sejak seminggu kemarin. Dan dia termasuk dalam lulusan termuda dan tercepat di angkatannya.

"Terima kasih atas kedatangannya, dan partisipasi dalam mengikuti acara syukuran kelulusan anak saya. Arkana Edzar Aditya. Putra tunggal kami." Ucapnya dengan menelisik seluruh penjuru ruangan yang terisi penuh oleh tamu undangannya.

"Untuk mempersingkat waktu, saya serahkan langsung kepada Pak Ustazd, silahkan dimulai Ustadz." Ia sedikit menganggukkan kepalanya takzim mempersilahkan sang Ustadz yang tak lain adalah sahabatnya.

Ustadz yang diketahui bernama Safran itu mengangguk dengan senyumnya. Ia lantas memulai acara syukuran itu.

Ditengah-tengah syukuran berlangsung, Alhara yang baru saja selesai berganti pakaian keluar dari kamar dan mendekat kearah keluarganya.

Karena posisi keluarga Arka dan Alhara berada dibagian paling belakang, jadi tidak sulit bagi Alhara untuk menemui keluarganya.

Arka yang menyadari kedatangan istri tersenyum kala melihat pakaian pilihannya begitu indah ditubuh sang istri. Wajah manisnya semakin elok dipandang saat bertubrukan dengan pasmina berwarna kuning langsat.

"Kak? Sini sayang, duduk samping nenek." Panggil Neneknya sedikit berbisik. Alhara menoleh dan mengangguk. Ia sedikit membungkukkan badannya untuk duduk ditengah-tengah Neneknya dan Bundanya.

Lauhul Mahfuzh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang