25 || The Queen Of Chemical

5.3K 568 15
                                    

︎𑁍𑁍𑁍

Dunia kalau dikejar seperti minum air garam,semakin ditelan semakin merasa haus,makin ditelan rasa macam terbakar

Sc: hanisahhasibuan

♡Qira'at saeida♡

25. The Queen Of Chemical.

"Baik. Saya rasa, pertemuan hari ini cukup sampai disini."
Ucap Bu Anggun. Guru yang terkenal dengan kelembutan dan kecantikannya.

"Alhara. Siapkan."

Alhara yang merasa namanya disebut, segera mengintruksi teman-temannya. Hingga selesai, bu Anggun keluar dari ruangan.

"Alhara!!" Pekik semuanya kompak saat sang pemilik nama baru saja akan beranjak dari kursinya.

"Naon?" Tanyanya.

"Siang ini dirumah kamu. Udah lama kita gak belajar bersama."
Kata Jia yang diangguki semunya.

"Hari ini?"

"Iya, La. Kenapa? Kamu gak bisa?"
Tanya Aliyah, gadis berhijab yang lemah lembut.

Alhara sempat berfikir. "Tunggu, yah. Aku Telfon orang rumah dulu."

Jia yang sudah mengetahui tentang status Alhara mengangguk dengan senyum.

Alhara berjalan keluar kelas dan berdiri di koridor. Mencoba menelfon Arka, siapa tau suaminya itu pulang malam.

"Assalamu'alaikum, Kak." Ucapnya saat sambungan telepon tersambung.

"Waalaikumussalam, La. Kenapa?" Tanya Arka diseberang sana.

"Aku cuma mau tanya kak, kamu pulangnya jam berapa?"

Arka diseberang sana nampak berfikir. "Mungkin malam. Soalnya dirumah sakit lagi banyak pasien."

Alhara mengangguk sembari menggaruk pipinya.

"Kenapa?"

"Aku mau izin kerja kelompok, kak. Sama temen-temen."

"Yaudah gak papa, asalkan jangan lama-lama."

"Tap-"

"Maaf dokter, pasien atas nama Syeila Marhama, kamar VVIP 34 keadaannya semakin kritis."

Ucapan Alhara terpotong karena suara samar-samar dari seorang wanita yang diyakininya adalah seorang suster.

"Baik suster, saya kesana sekarang."

"Kak-"

Tut!

Tut!

Tut!

Alhara melihat layar ponselnya, keningnya berkerut.

"Baru kali ini kak Arka gak pamit." Monolognya bingung.

"Mungkin karena gawat banget."

Ia menggeleng pelan, berbalik badan dengan tiba-tiba.

Dug!

Ia tak sengaja menabrak sosok laki-laki yang digemari dilingkungan sekolah.

"Gak papa?" Tanyanya pada Alhara.

"Eh-eh, gak papa, kak. Maaf, gak sengaja."

Laki-laki itu mengangguk dan memalingkan wajahnya.

"Oh iya, dua bulan lagi Lo naik ke kelas 3. Olimpiade juga ambil nama kamu."

Lauhul Mahfuzh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang