•
•
•"Cintailah siapapun yang mau kau cinta, tanpa membenci yang lain. Pujilah siapapun yang mau kau puji, tapi tanpa mencela yang lain. Kagumilah siapapun yang ingin kau kagumi, tapi tanpa menghina yang lain"
🌹Ustadzah Ummu Salim Jindan🌹
☆Selamat Membaca☆
☆Bismillah kalian suka☆
Pagi harinya, Alhara memilih pergi untuk berlibur dari segala masalah yang menghujani pikiranya akhir-akhir ini.Tepat pukul 09.00 pagi, ia beranjak dari kamarnya dengan membawa slingbag hitam kesayangannya.
Semua mata yang berada di ruang tengah menatap Alhara dengan bingung. Alhara yang paham akan pikiran mereka tidak memperdulikannya.
Ia terus berjalan ke arah ayahnya. Bermaksud untuk meminta izin.
Saat tepat berada didepan ayahnya yang sedang duduk di sofa dengan menatap heran dirinya, Alhara lantas bersimpuh lutut dan menggenggam kedua tangan seseorang yang sangat disayangi sesekali menciumnya.
“Yah, Alhara izin keluar ya. Alhara mau ke villa."
Ia menghentikan ucapan sebentar untuk menahan sesak di dadanya mengingat kenyataan yang ada.
Hari ini adalah hari pertama libur. Jadi, ia memilih untuk mengistirahatkan hatinya, dan menimang segala keputusan yang ada.
Alhara kembali bersuara “Alhara minta waktu untuk nenangin pikiran Lara dulu”
Sang ayah hanya bisa tersenyum lalu mengangguk.
“Ayah paham sama perasaan kamu, Ayah juga izinin kamu sayang. Tapi kamu lupa satu orang untuk kamu mintai izin.” Ucap sang ayah seraya mengelus lembut kepala sang putri tercinta.
Alhara paham dengan ucapan Ayahnya, ia mengangguk dan berdiri. Membalikkan badannya untuk menghadap suaminya, Arka.
“Kak, aku izin pergi dulu. Aku harap kamu paham.”
Ucap Alhara sambil menunduk, ia tak sanggup menatap mata seseorang yang telah resmi menikahinya.
“Iya, aku izinin.”
Arka sebenarnya tidak mau jika istrinya pergi sendiri, namun karena tidak ingin membuat hati gadisnya semakin hancur, ia hanya bisa mengalah.
"Bunda, Lara pergi dulu."
Alhara berjalan kearah Bundanya yang berdiri tak jauh darinya, menyalimi tangan kanannya dan kedua pipi sang Bunda.
Setelahnya ia berjalan kearah kedua mertua dan menyaliminya. Ia tak peduli dengan tatapan Ardhan dan suami Arka. Ia memilih keluar dari rumah dan melajukan mobilnya.
***
Sudah lebih dari satu jam Alhara berkendara, namun tempat yang ingin ia kunjungi belum juga terlihat didepan mata.
Selama diperjalanan tadi, ia menumpahkan segala beban di otaknya. Sering kali ia mengucapkan istigraf agar rasa kecewa pada dirinya sendiri sedikit terobati.
Dan tepat pukul 11.23, mobil Alhara berhenti di depan villa besar dengan nuansa mewahnya. Ia turun dari mobil lalu berjalan ke arah pos jaga.
“Assalamu’alaikum Pak Ardi.” Sapanya saat berdiri tepat didepan pos jaga.
“Wa’alaikumussalam, eh nak Alhara?” ucap lelaki berumur itu.
“Iya Pak, Alhara kesini mau refresing, sekalian nginep beberapa hari juga.” Ucapnya dengan sopan santun
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfuzh (END)
Roman pour AdolescentsHak cipta dilindungi oleh Allah SWT. Kisah cinta rumit antara dua anak manusia yang begitu saja tenggelam dalam sebuah ikatan pernikahan. Kisah yang tidak dibumbuhi oleh cinta dari salah satu pihak. Disukai oleh dua laki-laki sekaligus, tapi harus m...