Part 34 For you♡
JANGAN LUPA VOTE, TINGGALIN JEJAK, KALAU BISA, RAMEIN SETIAP PARAGRAFNYA🙌💚
happy reading! Hope you like it
Aamiin...34 || Dunia terlalu jahat untuk manusia biasa.
Setelah bertemu dengan Zafa, Alhara dan Jia keluar dari ruangan rawat inap gadis itu dengan ditemani Ricky. Ketiganya berjalan beriringan dengan jarak.
"Adik kak Ricky cerewet, ya." Celutuk Jia tiba-tiba. Alhara yang berdiri disamping Jia segera menyenggol lengan sahabatnya itu.
"Eh-eh sorry, kak." Jia yang paham keadaan meminta maaf pada Ricky.
Ricky dengan kemeja hitamnya mengangguk dengan senyum tipis. "Santai. Selama itu fakta, gak ada yang perlu disesalin." Balasnya dengan nada seperti biasa. Dingin.
Jia hanya cengengesan sendiri melihat respon dari seniornya itu.
"Oh iya, kita mampir ke kantin dulu ya, kak. Aku mau beli sesuatu." Jia ikut mengangguk.
"Hm"
"Gue tunggu disini."Jia dan Alhara kompak mengangguk dan melenggang dari hadapan Ricky.
Karena kantin dilantai 6 rumah sakit itu berada dibagian depan, keduanya harus menyusuri koridor panjang dengan ruangan VVIP disetiap sisinya.
Ya. Zafa dirawat di salah satu ruangan VVIP . Tepatnya dikamar dengan nomor 50. Bagian paling belakang.
"Beli apa aja, La?" Tanya Jia.
Gadis dengan baju seragam SMA itu sejenak berfikir. "Apa aja. Tapi bagusnya sih makanan berat, mumpung sehat yekan."
"Iya sih."
"Tapi aku juga mau snack.""Yaudah, gabungin aja. Kita bagi, kamu yang pesen cemilan. Aku yang makanan siangnya."
"Kira-kira, snack dirumah sakit ini apa, ya?"
"Gak tau deh, baru kesini soalnya."
Tidak ada perbincangan lebih lanjut dari keduanya. Mereka sama-sama berjalan berdampingan dengan pikiran dan pandangan yang berbeda.
Jia dengan pandangan lurusnya dan Alhara dengan pandangan yang sedari beberapa detik yang lalu mengarah pada salah satu pintu ruangan. Firasatnya mengatakan ada hal yang perlu ia ketahui didalam ruangan itu.
Langkah keduanya semakin mendekat kearah pintu itu. Rasa ingin tahu Alhara sedikit terbayarkan saat pintu yang menyimpan teka-teki itu dalam keadaan sedikit terbuka.
"La."
Merasa namanya dipanggil, Alhara menolehkan pandangannya pada sang sahabat yang juga menatapnya. "Kenapa?"
"Kamu tunggu disini, ya."
"Aku ke toilet dulu, gak jauh, toiletnya ada didepan." Tunjuk Jia pada salah satu ruangan yang berjarak tak jauh dari mereka.Alhara mengangguk, "Oke" setelah kepergian Jia, tak menyiakan kesempatan, ia berjalan kedepan pintu incarannya.
Karena takut disangka penyusup, ia memilih berdiri dengan bersandar pada tembok di seberang kamar. Dari posisinya sekarang, dapat Alhara lihat seorang gadis dengan wajah pucatnya terbaring diatas brankar. Ada rasa pilu yang ia rasa begitu memandang keceriaan di wajah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfuzh (END)
Fiksi RemajaHak cipta dilindungi oleh Allah SWT. Kisah cinta rumit antara dua anak manusia yang begitu saja tenggelam dalam sebuah ikatan pernikahan. Kisah yang tidak dibumbuhi oleh cinta dari salah satu pihak. Disukai oleh dua laki-laki sekaligus, tapi harus m...