27 || Kenapa?

4.4K 531 23
                                    

Emang bener ya? Berharap sama manusia itu salah?

_________________

Kesalahan anak adam yang terbanyak adalah lisannya!!!

Jaga lisan ya guys:')

-🍂-

♡Qira'at Saieda!!♡
Atau selamat membaca♡

Typo tandai!🙏😹

27 || Kenapa?

Setelah pengumuman libur panjang kemarin, Alhara memilih untuk menghabiskan 2 minggunya dirumah orangtua Arka.

Sejak semalam, keduanya sudah ada di sana. Dan pagi ini, Alhara sejak se-jam yang lalu sudah berada didapur untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengolah bahan masakan.

Grep

Alhara yang sedang menumis kangkung terlonjak kaget saat merasakan sebuah tangan kekar memeluk lehernya dari samping.

"Geli, kak"

Arka tidak peduli, ia justru semakin mengeratkan dekapannya pada leher sang gadis yang membuatnya tercekik.

"Arka! Kamu mau bunuh istri kamu?"

Amukan dari arah belakang membuat Arka segera melepaskan dekapannya dan berbalik.

"Hee, mama.." Ucapnya dengan cengiran.

Ranti justru memutar bola matanya malas. Pusing jika harus menghadapi putra sulungnya itu.

Ranti mendekat kearah menantunya, membelai lembut kepala belakang Alhara yang tertutupi kerudung segi empat berwarna biru muda.

"Abis ini, kamu pergi jalan-jalan sama Arka, ya?! Sekalian bawa Dila juga..."

Alhara menoleh dengan posisi yang masih setia menumis sayur kangkungnya. Ia tersenyum hangat dan mengangguk.

"Iya, ma. Tapi kalau kak Arka-nya gak ada urusan di rumah sakit."
Ucapnya sembari melirik sedikit kearah samping kanannya dimana sang suami berada.

Arka yang ditatap kedua wanita dihadapannya nampak berfikir.

"Gak ada, Yang, tapi batasnya sampai jam 11 aja."

"Yaudah gak masalah, yang penting kalian pergi jalan-jalan."

Kedua pasangan itu mengangguk.

"Udah jadi, ma. Kita makan yuk."

***
Sesuai permintaan Ranti, Arka, Alhara dan Dila pergi bertiga ke sebuah taman kota yang tak jauh dari perumahan keluarga Arka.

"Kak... beliin aku itu dong." Ucap Alhara pada sang suami.

Laki-laki dengan kaos putih lengan panjang dan celana sarung berwarna hitam itu menoleh kearah dimana dagu istrinya menunjuk.

"Dilanya gak bisa makan kayak gituan, yang..."

Gadis kecil berusia 2 tahun lebih yang ada di gendongan Alhara hanya mengerjabkan matanya lucu.

"Dila kita beli-in yang lain aja."

Arka menghembuskan napas pelan. Ia akhirnya mengangguk.

"Kamu tunggu disana, biar aku yang beli."

"Oke! Makasih ayang." Ujar Alhara lembut.

Lauhul Mahfuzh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang