Bismillah...
*Ali Bin Abi Thalib said:*
_"Jika kamu mencintai seseorang, Maka biarkan dia pergi, Jika ia Kembali maka ia milikmu,Namun jika ia tidak kembali ketahuilahmaka dia bukan milik mu"_
•
•
•
_________>Happy Reading!<
Adzan asar berkumandang, Alhara terbangun dari tidurnya, ia sedikit tersentak saat melihat kamar yang ditempatinya, namun sedetik kemudian ia teringat bahwa ia masih ada di kamar Arka.
Buru-buru ia turun dari kasur, baru saja ingin berdiri, netranya menangkap dua buah buku pranikah didalam laci nakas yang terbuka.
Didalamnya ada beberapa buah parfum, jam tangan, dan dua buah buka pranikah. Karena rasa penasaran yang besar, Alhara mengambil buku sakral tersebut.
Membukanya. Buku pertama, foto Arka. Dengan tanggal pernikahan 11 Januari 2021. Dan ditanggal yang sama, itu adalah tanggal lahir Arka.
Ia beralih ke buku kedua, matanya terbelalak dengan degub jantung yang memburu, matanya seketika memanas.
"Kak Arka?" Cicitnya.
"Aku... Astagfirullah hal'adzim.." Ia berusaha mengontrol tangis dan emosinya agar tidak kelepasan.
"Astagfirulah hal'adzim..." ucapnya berulang-ulang. Bahkan suara iqamah dari masjid tak ia dengar.
Ia berdiri dari duduknya, mengambil dua buku pranikah itu. Menghapus jejak air mata dan keluar dari kamar.
Semua orang yang berada di ruang tengah terkejut melihat raut wajah Alhara, matanya sembab, hidungnya yang memerah, napasnya yang sedikit memburu. Tapi mereka lebih terkejut dengan dua buku yang dipegangnya.
"Lara?" Panggil Ardhan. Ia menatap semua anggota keluarganya.
"Aku udah tau, Bun. Pantes kalian baik banget sama kak Arka, ternyata ini, yang kalian sembunyiin dari aku?" Ucapnya dengan menaikkan dua buah buku itu keudara.
"Sayang, Mama bisa jelasin." Ujar Ranti memohon.
"Ini juga alasan kenapa Tante Ranti minta sama Aku buat di panggil Mama." Ia sedikit terkekeh.
Alhara melangkah meletakkan buku pranikah itu diatas meja. "Aku mau pulang." Ucapnya lalu meninggalkan mereka yang masih mematung.
Baru saja ia ingin membuka pintu utama, Arka lebih dulu membukanya dari luar. Alhara terus memandangnya tak suka. Sedangkan Arka, ia heran dengan raut wajah Alhara.
"Gue benci sama Lo! Arkana Edzar." Setelahnya ia berjalan keluar dan naik keatas taksi yang dipesannya sebelum keluar kamar tadi.
Arka masih mencerna setiap ucapan istrinya. Perubahan kosa kata panggilan 'aku-kamu-saya' berubah menjadi 'Lo-gue-dan...benci'
"Alhara kenapa, Ma?" Tanya Arka memastikan setelah ia berjalan masuk kedalam ruang tengah.
Ardhan duduk dimeja makan dengan membenamkan kepalanya dilipatan tangan. Mannaf yang duduk di salah satu sofa dengan memijit pelipisnya. Hanum dan Ranti yang terlihat sangat khawatir. Aditya yang memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong dan kakek, nenek, opa, dan oma yang frustasi melihat keadaan anak dan cucunya.
"Alhara udah tau, Kak. Bunda takut dia gak setuju." Jawab Hanum yang diangguki Ranti.
Mata Arka membola, ini bukanlah saat yang tepat, masih harus menunggu selama dua tahun baru memberitahukan Alhara semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfuzh (END)
Ficção AdolescenteHak cipta dilindungi oleh Allah SWT. Kisah cinta rumit antara dua anak manusia yang begitu saja tenggelam dalam sebuah ikatan pernikahan. Kisah yang tidak dibumbuhi oleh cinta dari salah satu pihak. Disukai oleh dua laki-laki sekaligus, tapi harus m...