01

22.1K 1.9K 55
                                    

"Huh!" Lydran terlihat kesal saat dia tiba di kelasnya.

"Apa terjadi sesuatu ?" Tanya teman Lydran.

"Hei, apa aku terlihat seperti penyuka gigolo ?" Tanya Lydran.

Teman Lydran tersenyum kaku.
"Ma-maksud mu apa ?"

"Ada orang baru di rumah ku.. aku mengijinkan dia suka pada ku tapi dia menolak tawaran ku mentah-mentah.. saat aku melempar uang, dia mengembalikannya sembari berkata 'Aku bukan seorang gigolo, kalau tuan mau.. ada banyak di luar sana yang bisa tuan bayar' " ujar Lydran menirukan gaya bicara tukang kebun barunya bernama Abdar.

Teman Lydran menghela nafasnya berat.
"Dengar teman ku yang super populer.. kamu tidak bisa memaksa orang lain menyukai mu, kemungkinan dia orang yang berbeda.. uang tidak membuatnya tergiur" ujar teman Lydran bernama Ben berjenis Beta.

Lydran menepis tangan Ben.
"Tau apa kamu tentang uang, lihat.. seberapa cepat para alpha datang saat aku menjentikkan jari ku!"

Lydran menjentikkan jarinya dan benar saja beberapa alpha datang padanya dengan sejuta rayuan.

'Hah.. aku tidak tau cara memberitahunya' batin Ben, dari banyaknya teman Lydran hanya Ben yang tidak terlalu memusingkan apakah Lydran kaya atau miskin karena keduanya sudah berteman sejak kecil.

Ben tau Lydran orang yang egois dan membuatnya menutup mata akan banyaknya para penjilat yang hanya ingin berteman karena Lydran kaya.

Tapi seberapa sering Lydran melontarkan kata-kata kejam pada Ben, Ben tidak sedikit pun meninggalkan Lydran karena Ben tau saat Lydran suatu saat nanti jatuh hanya Ben lah yang bisa dia temui.

Tapi untuk sampai pada titik itu mungkin perlu waktu yang sangat lah lama.

Dan Ben cukup penasaran tentang tukang kebun yang Lydran maksud, jadi lah dia ikut ke rumah Lydran.

"Abdar!" Panggil Lydran saat dia tiba di rumah, Lydran pun mengabaikan pelayan yang terus mengikuti Lydran yang tanpa berpikir merepotkan para pelayan dengan melepas sepatu dan tasnya sembarangan.

"Tuan, tas anda ?" Tanya pelayan pada Ben.

"Tidak apa-apa.. bisa ku bawa sendiri, terima kasih ya" Ben tersenyum manis yang membuat para pelayan tersipu malu walau pun Ben sudah sering mampir ke rumah Lydran.

"Cih! Dimana dia ?! Aku sudah berteriak memanggil namanya !" Ujar Lydran kesal karena Abdar tak kunjung datang.

"Kalau anda mencari Abdar dia ada di kebun mawar tuan muda, karena anda berteriak dari rumah dia tidak bisa mendengar anda" jawab pelayan wanita yang sejak tadi memungut barang-barang Lydran.

"Katakan dari tadi ! Dasar!" Lydran menghentakkan kakinya kesal.

"Ma-maafkan saya tuan!" Pelayan ini menunduk takut.

"Sudah lah Lydran, ayo temui dia saja" kata Ben mencoba membuat Lydran berhenti memarahi pelayannya.

"Cih!" Lydran akhirnya melangkah pergi, Ben memberi kode agar pelayan tadi tetap sabar menghadapi sikap Lydran dan pelayan ini pun tersenyum dengan anggukan kecil.

"Abdar!" Panggil Lydran saat dia berjalan kearah taman mawar.

Pria yang Lydran panggil pun menoleh.
"Ya tuan muda ?" Jawabnya, dia melepas topi yang dia pakai.

Deg.

Ben bisa melihat alasan kenapa Lydran menyukai tukang kebunnya.

Abdar sangat tinggi kemungkinan 190cm, iris mata berwarna hijau lumut, tubuh tannya yang seksi dan yang paling penting tubuhnya sangat kekar jauh berbeda dari alpha-alpha di sekolah mereka, mungkin karena Abdar terbiasa bekerja berat jadi tubuhnya terbentuk alami.

Bahkan bicara dengan Abdar pun keduanya harus mendongakkan kepala dimana Lydran punya tinggi 165cm dan Ben 177cm.

'Dia benar-benar tipe Lydran' batin Ben dengan senyum penuh keyakinan.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang