16

9.9K 1K 32
                                    

Perlahan Andreas menyentuh pipi Jovial.
"Aku sangat perduli, karena yang terakhir kali menyentuh mu itu aku bukan Abdar"

Jovial melihat tepat di mata Andreas.
"Ini bukan anak mu dan kamu tidak berhak mengatur ku" Jovial menepis tangan Andreas dari wajahnya.

Jovial berniat pergi tadi lengannya di tahan oleh Andreas.
"Sebagai kaki tangan mu yang baru, aku punya hak untuk memberitahu baik atau pun buruk untuk kesehatan mu.." Andreas mendekat lalu mengancing baju Jovial.

".. aku tidak mau kamu sakit" senyum terukir di bibir Andreas.

Jovial tersenyum seolah meremehkan Andreas.
"Hah.. apa kamu berpikir menjadi kaki tangan ku yang baru kamu mampu menggantikan posisi Abdar.. ? Jangan bermimpi terlalu tinggi !" Jovial menyebar feromonnya yang berhasil membuat Andreas terduduk di hadapan Jovial.

Deg! Deg! Deg!
Jantung Andreas berdebar kencang.

Jovial melipat kedua tangannya di depan dada lalu menginjak pundak kanan Andreas.

"Hanya karena pernah tidur dua kali dengan ku kamu merasa bisa setara dengan Abdar.. jangan berharap lebih, lakukan tugas mu sebagai anjing yang patuh akan perintah majikannya.. paham ?" Jovial menyentuh leher Andreas yang langsung dia balas dengan anggukan kecil.

Jovial menarik kakinya dari pundak Andreas lalu berjalan keluar dari kamarnya.

"Hah.. hah.. " Andreas menyentuh dadanya.
".. omega dominan sangat menakutkan, kaki ku bahkan tidak bisa bergerak saat feromonnya mendominasi sekitar.. tapi.. "

Andreas meremas baju di bagian dadanya.
".. akan ku temukan titik terlemah mu Jovial"

.
.

*Taman*

"Apa...hamil ?! Mph!" Ben terkejut saat mendengar apa yang Lydran katakan.

"Ssstt! Kecilkan suara mu!" Lydran menutup mulut Ben.

Ben menarik tangan Lydran.
"Bagaimana bisa kamu membohongi Abdar dan orang tua mu.. ? Kamu sendiri belum mendapat heat pertama dan kamu baru bercerita sekarang dengan ku!" kata Ben setengah berbisik.

"Maaf, aku takut kamu membocorkan rahasia ku ini jadi aku punya banyak pertimbangan" jelas Lydran.

"Ah ya ampun.. lalu bagaimana rencana mu sekarang ? Seseorang yang memang hamil perutnya akan membesar... Bagaimana caranya kamu mensiasatinya?" Tanya Ben.

Lydran mendorong ponselnya.
"Lihat, ini silikon untuk hamil bohongan.. aku akan membelinya dan saat 9 bulan aku akan mengadopsi bayi, rencana ku bagus kan ?"

Ben menatap Lydran lalu memukul kepala omega muda ini.
"Au sakit! Kenapa kamu memukul ku ?!" Lydran mengusap-usap kepalanya.

"Otak mu tidak beres, aku tidak mau ikut campur" saat Ben berniat pergi, Lydran menahan tangan Ben.

"Jangan pergi, aku tidak sanggup menanggung semua ini sendirian~"

"Dengar..." Ben melepas tangan Lydran dari bajunya.
".. jujur adalah hal terbaik saat ini, jadi coba lah jujur sebelum semuanya terlambat, aku pergi dulu.. dah" Ben beranjak pergi meninggalkan Lydran yang terus memanggil nama Ben tapi Ben tidak perduli.

"Hah, ada-ada saja.. bagaimana bisa dia berbohong untuk hal seperti itu" Belum lama Ben berjalan menjauh dari taman, dia berhenti melangkah.

"Ah! Tetap saja dia teman ku!" Ben akhirnya memilih berbalik kembali ke taman tadi tapi baru lima langkah dia berjalan, dia bisa melihat dua orang dengan tubuh besar membawa Lydran masuk ke dalam mobil dan lebih konyolnya Lydran melambaikan tangannya pada Ben.

"Hah.. Hei, berhenti !!" Ben berlari secepat mungkin saat sadar Lydran di culik, dia mencoba menghentikan laju mobil dengan berdiri di depan mobil yang tadi membawa Lydran dan berakhir di tabrak oleh mobil tersebut.

Samar-samar Ben mendengar mereka bicara satu sama lain lalu beberapa detik kemudian Ben tidak sadarkan diri.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang