05

13.6K 1.5K 50
                                    

"Aku pulang!" Lydran langsung berlari masuk ke dalam rumah selepas pulang sekolah di sore hari, para pelayan sudah siap menangkap tas juga jaket Lydran yang dia lempar ke sembarang arah.

Lydran berlari menuju taman belakang dimana Abdar saat ini sibuk membersihkan rumput liar.

"Hah..hah!" Nafas berat terdengar dari Lydran, dia menatap Abdar.

"Mana ?!" Tanya Lydran mengulurkan tangannya.

"Iya tuan ?" Tanya Abdar bingung.

"Coklat ku ! Kamu lupa ?!" Lydran terlihat kesal.

"Oh.." Abdar langsung berdiri, Lydran terlihat senang saat Abdar merogoh kantong celananya.

Tapi rasa senang Lydran berubah dengan raut wajah asam saat melihat permen coklat yang Abdar sodorkan kearah Lydran.

"Apa ini ?" Tanya Lydran.

"Permen coklat, aku membelinya di toko terdekat.. nyonya menyuruh ku segera membersihkan taman jadi aku hanya sempat membeli ini saat keluar tadi" jawab Abdar.

Lydran menepis tangan Abdar.
"Kamu tidak dengar ?! Aku menyuruh mu membuat coklat ! Coklat permintaan maaf!"

"Ah, anda mau aku membuatnya ?" Tanya Abdar karena dia tidak tau kalau Lydran menginginkan coklat buatannya.

"Huh!" Lydran menghentakkan kakinya kesal.
"Kamu membuat aku benar-benar marah !! Sekarang pikirkan cara lain agar aku memaafkan mu!"

Abdar terlihat berpikir, sebuah ide muncul di benak Abdar karena dia tau Lydran menyimpan rasa padanya.

Abdar mencuci kedua tangannya kemudian Abdar membuka bungkus permen coklat tadi lalu menyodorkannya di depan mulut Lydran.

"Aaa.. "

"Huh...apa yang-Mng!" Abdar mendorong coklat tadi masuk ke dalam mulut Lydran.

"Mm!" Lydran membulatkan matanya saat jari Abdar ikut masuk ke dalam mulutnya.

"Mmm~" Lydran meremas lengan baju Abdar, jari Abdar menekan-nekan coklat tadi di lidah Lydran berusaha membuat permen coklat tadi lumer di dalam mulut Lydran.

Setelah coklat tadi lumer, Abdar menarik jarinya keluar.
"Coklatnya tak kalah manis kan tuan ?" Ujar Abdar sembari menjilat jarinya.

"Ugh!" Wajah Lydran berubah merah.

Dia mendorong tubuh Abdar menjauh darinya.
"Be-berani sekali kamu menyentuh ku seperti itu ?! Apa kamu pikir aku akan memaafkan mu?!"

"Maaf tuan" Abdar menunduk menyesali apa yang sudah dia lakukan.

"Ehem.. " Lydran berdehem pelan.
".. katakan, sisa berapa ?"

"Hm ?" Abdar tidak mengerti apa yang Lydran tanyakan.

"Permen Coklatnya! Hei jangan membuat aku bertanya secara terang-terangan ?!"

Abdar memperlihatkan 5 permen coklat yang tersisa di padanya.
"Hanya 5 tuan, tuan mau mengambilnya"

"Kamu pikir aku mau memakan permen coklat murahan itu ! Jangan memaksa aku.. aku tidak mungkin meminta karena kamu yang harusnya jatuh hati pada ku!" Ujar Lydran dengan wajah dan kata-kata angkuhnya.

Abdar yang awalnya tidak mengerti maksud dari kata-kata Lydran perlahan mulai memahami kalau Lydran senang saat Abdar mendorong paksa permen coklat tadi ke dalam mulutnya juga sedikit bermain di dalam sana.

Abdar merendahkan sedikit tubuhnya agar sejajar dengan Lydran, dia menatap mata Lydran.
"Selama lima hari, aku akan memberi mu permen coklat tuan.. jadi siapkan diri mu tuan muda" senyum tipis terukir di bibir Abdar.

Blush!
Kedua pipi Lydran full merah.

Push!
Lydran mendorong wajah Abdar lalu berlari menjauh yang membuat Abdar terkekeh pelan.

"Baik tuan muda kalau itu mau mu" kata Abdar sembari melempar lalu menangkap  permen coklat tadi berulang kali dengan seringai di bibirnya.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang