35

9.4K 1K 17
                                    

Orang tua Lydran mengijinkan Abdar membawa putra mereka, Lydran sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama Abdar.

Abdar membawa Lydran menaiki Helikopternya, dia membawa Lydran berkeliling kota sampai akhirnya heli Abdar berhenti di sebuah mansion megah.

Abdar menuntun Lydran turun dari heli.
"Untuk apa kita kemari ?" Tanya Lydran.

Abdar tersenyum simpul lalu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya yang ternyata kartu untuk membuka pintu.
"Aku membeli tempat ini untuk kita tinggal, buka lah"

"Eh! Te-tempat tinggal sebesar ini hanya untuk kita berdua ?!"

Abdar menarik tubuh Lydran mendekat lalu mengecup singkat pipi Lydran.
"Syarat dari ayah mu" kata Abdar.

Lydran menghela nafasnya berat.
"Ya ampun, ayah membuat syarat yang sangat berat untuk calon suami ku.. benar-benar menyebalkan!" Lydran mempoutkan bibirnya kesal.

Abdar terkekeh pelan.
"Wajar saja, kamu anak mereka satu-satunya.. aku tidak keberatan"

Lydran tersenyum lalu memeluk Abdar.
"Terima kasih!"

"Hm, buka lah.. kamu harus melihat dalamnya sebelum kita tinggal di sini"

Lydran mengangguk singkat, dia menaruh kartu tadi yang membuat pintu otomatis terbuka.

"Wah...~" Lydran terlihat sangat senang, dia berlari kecil masuk ke dalam ruang tamu.
".. ini sangat besar! Anak-anak kita bisa bermain bola disini !"

Abdar mendekat lalu menyentuh pucuk kepala Lydran, dia menatap wajah Lydran.
"Berapa anak yang kamu mau ?"

Blush!
Wajah Lydran bersemu merah.

"Ak-aku.. kalau aku mampu, aku mau yang banyak.. maksud ku, um" Lydran tersipu malu.

Abdar mengecup singkat pucuk kepala Lydran.
"Mari minta saran dokter ya.. aku tidak mau kamu kesakitan saat melahirkan nanti"

Grep.
Lydran menarik pelan jas Abdar.

"Kapan ?"

"Hm, kapan apa ?" Tanya Abdar sedikit bingung.

"Kapan kita membuatnya ? Aku sudah siap.. aku juga sudah mendapat heat pertama ku, jadi tubuh ku sangat lah siap"

Abdar menyentuh dagu Lydran.
"Mari menikah dulu setelahnya-mph!"

Lydran menarik dasi Abdar kemudian mencium bibir Alpha ini.
"Fuah.. hah .." Lydran melepas bibirnya dari Abdar lalu menatap alpha ini dengan tatapan sayu.

" ..sudah ku katakan, aku siap.. kamu pun sudah mendapat restu dari orang tua ku lalu apa lagi yang kamu tunggu ?"

Feromon Lydran perlahan keluar mengusir penciuman Abdar.
"Hei, jangan menggoda ku" Abdar menyentuh bibir bawah Lydran.

Lydran tersenyum nakal.
"Aku memang menggoda mu, jadi.. " Lydran membuka kancing atas bajunya.
" ...silahkan di nikmati tuan"

Glup!
Abdar menelan salivanya berat.

Dia langsung menarik tubuh Lydran mendekat kemudian melumat bibir omega manis ini.
"Hah-Ah.. Mmm~" Lydran mengalungkan kedua tangannya di leher Abdar.

Perlahan Abdar mendorong tubuh Lydran hingga Lydran terduduk di sofa ruang tamu.

Abdar mengurung Lydran di antara tubuhnya.
"Mm.. Mng~" Lydran membuka mata, dia menarik pelan dasi Abdar juga membuka kancing baju Abdar.

Deg! Deg! Deg!
Di sela ciuman, mata Lydran tak bisa lepas dari tubuh terbentuk Abdar.

'Oh.. Ya ampun! Aku rindu tubuh ini !' Tangan nakal Lydran menyentuh tiap inci tubuh depan Abdar, mata Lydran semakin terbuka lebar saat tangannya perlahan masuk ke dalam celana Abdar, tapi..

Grep!
Abdar langsung menahan tangan Lydran, dia melepas pangutan bibir mereka lalu melihat tajam tepat di mata Lydran.

"Jangan terburu-buru.. " seringai terlihat jelas di bibir Abdar.
" ..kamu bisa menyentuh ku setiap hari setelah kita menikah nanti jadi untuk sekarang mari lakukan secara perlahan, hm"

Blush!
Rona merah muda terlihat jelas di kedua pipi Lydran, jujur saja dia merasa malu tapi juga senang.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang