36 (End)

15.4K 1.2K 46
                                    

Desahan terdengar dari ruang tamu yang sangat lah luas di mansion besar itu. Sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu pun akhirnya melepas rindu.

Alpha bernama Abdar membuka kedua kaki Lydran yang sudah terlihat pasrah bersandar di atas sofa.

"Hah.. hah .. "deru nafas Lydran terdengar berat setelah Abdar bermain dengan tubuhnya beberapa waktu lalu dan sekarang dia merasa malu karena Abdar terus menatap tempat sensitif Lydran.

" .. mau sampai kapan kamu melihatnya ? Aku tidak bisa menahan rasa malu ku" ujar Lydran.

Abdar terkekeh pelan.
"Jadi kamu bisa malu juga ? Dulu kamu yang lebih dulu menggoda ku" Abdar merendahkan tubuhnya kearah tempat sensitif Lydran.

"Hah! Ah!! Tunggu dulu .. jangan Umng!" Lydran meremas rambut Abdar, dia bisa merasakan sesuatu yang kenyal dan basah bermain di bawah sana.

"Abdar !! Ah.. sudah cukup !! Aku-Ahh! Jangan disanahh! Mm!" Cairan kental perlahan keluar dari p*nis Lydran.

Abdar menjauh sedikit lalu melihat wajah Lydran.
"Hah.. hah .. jangan bermain-main lagi, aku cuma mau kamu masuk secepatnya" Lydran menyentuh bibir holenya yang sudah basah.

Abdar tersenyum lalu mengecup singkat dahi Lydran.
"Kalau aku tidak bermain sebentar, nanti kamu kesakitan.. aku tidak mau melihat kamu menangis"

Lydran menyentuh kedua pipi Abdar.
"Aku sudah siap.. jadi jangan khawatir"

Abdar menarik kedua tangan Lydran ke lehernya.
"Peluk aku, kamu bisa mencakar punggung ku kalau rasanya sangat sakit, hm ?"

Lydran mengangguk mendengar apa yang Abdar katakan.
"Aku milik mu" bisik Lydran yang berhasil mengukir senyuman di bibir Abdar.

"Aku tau" jawab Abdar, dia mendorong kedua kaki Lydran ke depan lalu mendorong p*nisnya.

Lydran bisa merasakan perih yang teramat sangat saat Abdar memaksa p*nisnya masuk tapi semua itu terbayar dengan rasa nikmat yang Abdar berikan terlebih Abdar langsung mengikat tanda di leher Lydran.

.
.

Abdar mengusap-usap pelan punggung Lydran yang sekarang berbaring di atas tubuhnya.
"Kemana kamu pergi satu tahun ini dan apa yang kamu kerjakan ?" Tanya Lydran.

"Aku pergi melamar pekerjaan tapi tidak di terima jadinya aku membuka usaha ku sendiri" jawab Abdar.

Lydran langsung menatap wajah Abdar.
"Kamu tidak menjual obat dan senjata terlarang kan ? Atau jadi mafia ?"

Abdar tertawa pelan, dia mencubit gemas hidung Lydran.
"Aku memang mantan gangster tapi itu masa lalu .. saat ini aku bekerjasama dengan beberapa perusahan untuk mengembangakan aplikasi jual beli online, mungkin kamu juga memakainya sekarang"

Lydran terlihat bingung.
"Aplikasi.. ?"

Abdar mengambil ponselnya lalu memperlihatkan aplikasi yang dia maksud.
"Oh! Aku dan teman-teman memakai aplikasi itu untuk berbelanja, wah .. kamu luas biasa!" Lydran langsung memeluk Abdar.

"Aku menjadi owner dari perusahaan tersebut.. banyak yang menanam saham, berkat memikirkan mu dan kerja keras, aku jadi punya segalanya untuk bisa membuat kehidupan mu terpenuhi"

"Hehe.. terima kasih" Lydran mengecup singkat pipi Abdar.
"Aku senang kamu bisa sukses dengan cara mu.. ku akui kamu memang luar biasa, pantas saja Jovial tergila-gila pada mu waktu itu"

Abdar menepuk pelan dahi Lydran.
"Ouch! Sakit!"

"Itu hukuman untuk mu, jadi jangan membicarakan dia lagi" Abdar memeluk Lydran.

"Ah, tapi aku tidak keberatan .. karena dia akan menikah dengan Ben bulan depan"

"Hm ? Kamu barusan bilang apa ?" Abdar menatap wajah Lydran.

"Iya, setelah kamu pergi.. mereka menjalin hubungan bahkan sudah mengikat tanda karena Ben itu ternyata alpha dominan"

Abdar mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Kamu serius ? Jovial mau menjalin hubungan serius seperti itu ?"

"Hm! Berkata Ben.. dia bisa keluar dari dunia gangsternya juga berhenti merokok demi kesehatan"

Abdar hampir tidak percaya apa yang Lydran katakan hingga keduanya datang ke pernikahan Ben dan Jovial.

Jovial terlihat bahagia, dia meminta maaf juga berterima kasih karena Abdar mau datang ke pernikahannya walau pun masa lalu mereka cukup buruk.

"Kami juga akan menikah" kata Lydran dengan senyum merekah.

"Hm, kapan ?" Tanya Ben penasaran.

"Dua hari lagi"

"Eh ! Cepat sekali !" Ben dan Jovial cukup terkejut karena Lydran baru bertemu lagi dengan Abdar satu bulan lalu.

Lydran tersenyum lalu menarik pundak Ben kemudian berbisik.
"Aku hamil" bisik Lydran yang membuat Ben langsung tersenyum kaku.

"Baik, kami mau makan dulu.. ~ Ayo Abdar, aku lapar" Lydran menarik tangan Abdar menjauh dari Ben dan Jovial.

"Kenapa ?" tanya Jovial penasaran.

Ben tiba-tiba menarik pinggang Jovial agar lebih dekat dengannya lalu berbisik di telinga Jovial.
"Malam ini aku tidak mau memakai pengaman.. aku mau anak dari mu"

Blush!
Wajah Jovial langsung memerah.

"Ke-kenapa tiba-tiba bicara begitu ?!"

"Kamu tidak mau ?" Tanya Ben.

Jovial meremas pelan jas Ben lalu menunduk malu.
"Ak-aku mau"

Ben tersenyum lalu melambaikan tangannya pada Lydran.
"Aku akan segera menyusul kalian !"

Lydran tertawa mendengar apa yang Ben katakan.
"Kenapa ? Apa ada yang lucu ?" Tanya Abdar.

Lydran menarik lengan Abdar agar dia menunduk lalu berbisik di telinga Abdar, Abdar langsung tersenyum kaku.
"Hentikan itu, kamu membuat pengantin baru tertekan"

"Aku tidak bercanda.. " Lydran mengambil sesuatu dari dalam tas kecilnya lalu menaruh kotak tadi di tangan Abdar.

Abdar membuka kotak tadi yang ternyata berisi hasil tespek milik Lydran.
" ..aku benar-benar hamil"

Abdar merasa senang tapi dia tidak bisa meluapkan perasaannya di tengah tamu undangan, jadi lah dia menarik Lydran ke sela ruangan lalu mencium omeganya ini.

"Hei.. ini pernikahan teman ku, kamu mau menyerang ku disini ?" Lydran menyentuh bibir Abdar.

Abdar mendekat lalu mengecup singkat bibir Lydran.
"Ini salah mu karena sudah membuat aku sangat bahagia di tengah tamu"

Lydran terkekeh pelan, dia menyentuh pipi kiri Abdar.
"Tahan diri mu calon ayah, anak mu ada disini" Lydran menyentuh perutnya.

Abdar berjongkok di hadapan Lydran.
"Aku akan menjaga mu, sehat selalu.. ayah akan segera menikahi papa mu dua hari lagi"

Mendengar apa yang Abdar katakan, Lydran terkekeh pelan.
'Abdar akan jadi ayah yang baik, dan kalian .. ' Lydran menatap Jovial dan Ben yang saat ini tengah bicara dengan beberapa tamu.

' ..adalah pasangan yang luar biasa, kalian juga akan jadi orang tua yang baik.. hehe, cepat lah hamil Jovial, aku mau anak kita berteman sedari dini.. pasti sangat lucu' Lydran membayangkan suatu hari mereka berkumpul membawa anak masing-masing dengan tawa canda.

'Pasti sangat menyenangkan' batin Lydran dengan senyum manis di bibirnya.

.
.

Tamat.

.
.

Terima kasih sudah mengikuti cerita ini, sampai jumpa di cerita lainnya ~ Babay 💓

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang