30

8.9K 1K 17
                                    

Ben duduk di kasur sembari menatap keluar jendela kamar, perlahan seseorang datang padanya lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Ben.

"Apa yang kamu pikirkan ?" Bisik orang tadi yang ternyata Jovial.

Ben tersenyum kecil saat air dari rambut Jovial menetes membasahi tubuh Ben.
"Aku hanya berpikir untuk bolos besok .. " Ben berbalik.

Dia menatap Jovial yang bahkan tidak memakai sehelai pakaian pun, Ben berdiri dari posisi duduknya.

"Kamu mau kemana ?!" Tanya Jovial tapi Ben tidak menghiraukan Jovial.

"Ah, ap-apa tubuh ku sejelek itu ?" Jovial melihat lekuk tubuhnya.
"Tapi aku can-Ugh!" Jovial terkejut saat handuk Ben taruh di kepala Jovial.

"Hei !"

"Apa ?"

Deg!
Rona merah muda terlihat di kedua pipi Jovial saat melihat senyuman di bibir pria muda ini, entah kenapa Jovial baru menyadari kalau Ben terlihat cukup tampan dari dekat.

Ben mengusap-usap rambut Jovial.
"Kalau kamu berbaring di kasur, nanti kasurnya basah...jadi keringkan rambut mu dulu"

"Hm," Jovial mengangguk pelan.

Sembari mengusap-usap rambut Jovial, Ben tertawa pelan.

"Apa yang lucu ?!" Jovial terlihat kesal.

"Aku hanya penasaran, jadi ini ketua gangster yang terkenal menakutkan itu ? Sekarang lebih seperti.. " Ben memperhatikan wajah Jovial.
" ..omega yang manja"

Jovial langsung mendorong wajah Ben.
"Kamu tidak takut ?! Aku pernah membunuh banyak orang !"

Grep.

Ben menahan tangan Jovial lalu mengigit pelan jari Jovial.
"Ah.. aku takut" ujar Ben dengan seringai di bibirnya.

"Ugh!" Wajah Jovial bersemu merah dengan pesona alpha dominan ini.

"Hentikan itu ! Kamu terus menjahili ku sejak tadi !" Jovial berniat kabur tapi Ben langsung memeluk Jovial, membawa omega cantik ini ke dalam dekapannya.

"Jovial.. " bisik Ben.

"Mm...apa lagi ?" Jovial meremas pelan tangan Ben.

" ..kamu omega pertama ku"

Deg!
Jovial langsung membalik badannya menatap wajah Ben.

"Ma-maksud mu.. ini pengalaman pertama mu ?!"

Ben tersenyum.
"Apa yang kamu harapkan dari remaja berusia 17 tahun ?"

"Ti-tidak maksud ku.. saat seusia mu sudah-Mm!" Ben membungkam mulut Jovial dengan ciumannya.

"Mm.. amm~" tubuh Jovial melemah, ciuman Ben terasa hangat dan lembut tapi dia segera sadar.

"Mm! Fuahh! Tunggu dulu.." Jovial menatap Ben.
" ..kenapa kamu terasa sangat ahli mencium ku ?!"

Ben menyentuh bibir Jovial.
"Hanya insting .. aku mengikuti kata hati ku" perlahan Ben menindih tubuh Jovial di atas kasur.

"Kata hati mu ? Ada yang seperti itu .. aku baru pernah mendengarnya"

Ben terkekeh pelan.
"Mau mencobanya ? Tapi ini pengalaman pertama ku"

Jovial melingkarkan kedua tangannya di leher Ben.
"Ini pengalaman pertama kita, kalau kamu tidak bisa melakukannya.. aku bisa mengajari mu"

Ben mendekat lalu mengecup singkat dahi Jovial.
"Ajari aku pak guru"

Jovial terkekeh pelan lalu menarik leher Ben.
"Kemari murid ku, biar ku ajari banyak hal yang tidak kamu tau.. Mm~" Jovial mencium Ben lembut.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang