21

9K 1.1K 41
                                    

"Hah.. baik,." Jovial menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
" ..akan ku tarik ulang kata-kata ku, aku tidak akan membunuh mu karena kamu punya masa lalu sama seperti ku"

Ben menatap Jovial.
"Apa maksudnya itu ?"

"Aku di jual oleh ibu ku karena ayah ku berselingkuh., dia tidak tau kalau aku lahir sebagai omega dominan, aku pun baru menyadarinya setelah berhasil membunuh bos yang sudah merenggut hidup ku selama 10 tahun dan disini lah aku sekarang.. " Jovial merentangkan kedua tangannya.

".. aku lah bosnya" Jovial tersenyum penuh percaya diri.

"Apa kamu merasa bangga ?" Tanya Ben.

"Kenapa tidak ? Aku berhasil mengendalikan semua, aku B-O-Snya" ujar Jovial menegaskan kata 'bos'.

"Hei..." Jovial tersenyum kearah Ben.
"..aku akan menerima mu disini, kita akan berkuasa bersama.. aku tau kamu bukan Beta dan kamu hanya menyimpan feromon mu, kamu tidak bisa membodohi ku"

Ben menatap Jovial.
"Aku hanya tidak mengerti cara pikir mu, aku sudah bercerita kalau aku lahir dari orang tua yang sama-sama berjenis dominan, dari hal semudah itu pun kamu sudah bisa menyimpulkan kalau aku bukan beta .. bagaimana bisa kamu mencoba membuat aku mengatakannya lagi ? Apa kamu benar-benar seorang dominan ?"

Jovial tersenyum kaku.
'A-alpha dominan punya pola pikir yang cepat.. aku hanya mencoba menegaskan saja dan dia malah menyemprot ku balik' batin Jovial.

"Ehem..." Jovial berdehem pelan.
".. ak-aku tau, makanya aku mencoba menegaskan semua ini agar jelas"

Ben mengalihkan wajahnya dari Jovial.
"Sekarang aku yang ragu akan ke dominanan mu itu"

"Hei ! Aku benar dominan !"

"Iya, baik lah" Ben memutar bola matanya malas.

"Ini pertama kalinya aku kesal pada anak kecil seperti mu ! Kamu tidak tau berapa usia ku ?! Aku lebih tua dari mu!"

"Biar ku tebak, 30 ?" Tanya Ben.

"Jangan menambah umur ku ! Aku baru 29!"

"Hanya beda satu tahun saja"

"Ah, sudah.. cukup.. aku tidak mau membahas usia dengan anak kecil seperti-Uah!" Ben tiba-tiba menarik lengan Jovial yang membuat Jovial mau tidak mau langsung mengurung tubuh Ben di antara sandaran kasur.

Ben menatap mata Jovial lekat.
"Walau pun masih kecil, tapi saat feromon ku keluar kamu akan meminta cinta ku" ujar Ben.

"Jangan bercanda!" Jovial mendorong tubuhnya agar menjauh dari Ben tapi Ben langsung menahan kedua tangan Jovial.

"Aku berkata sebuah fakta"

"Apa-"

Deg!
Jovial terdiam saat aroma maskulin dengan sedikit bau mawar memenuhi penciuman Jovial.

Kedua pipi Jovial memerah.
"Ap-apa ini ?" Jovial menatap Ben.

"Feromon ku, sudah ku katakan anak kecil ini akan membuat mu jatuh cinta"

Jovial mengepalkan kedua tangannya.
"Aku tidak akan semudah itu tergoda pada anak-anak seperti mu!"

Ben tersenyum.

Touch.

Deg!
Mata Jovial membulat saat Ben menyentuh sesuatu di bawah sana.

"Benarkah ? Tapi tubuh mu berkata lain"

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang