Abdar mengantar Lydran pulang, dia berpamitan pada Lydran karena Abdar harus kembali lagi ke tempat Jovial tapi Lydran tidak memperbolehkan Abdar pergi.
"Kamu tidak boleh pergi!" Kata Lydran sembari menahan lengan Abdar dengan kedua tangan kecilnya.
"Tuan muda, aku harus menyelesaikan masalah ini.. kalau aku tidak bertindak hal buruk mungkin akan terjadi" Abdar mencoba memberi penjelasan tapi Lydran tetap tidak mengijinkan Abdar pergi.
Lydran yang masih bersikap kekanakan karena usianya masih sangat lah muda tidak mau mendengar apa yang Abdar katakan.
"Lydran, biarkan Abdar pergi.. dia hanya berjanji untuk membawa mu pulang, mungkin dia punya sedikit urusan yang harus dia selesaikan" kata ibu Lydran mencoba memberi pengertian pada anaknya.
Lydran mengigit bibirnya lalu menatap wajah Abdar.
"Aku hamil" kata Lydran yang membuat kedua orang tua Lydran terkejut.Abdar mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Aku bilang, aku hamil.. kamu tidak dengar ?! Aku mengandung anak mu!"
"Tunggu dulu .. kita belum sepenuhnya melakukan itu" Abdar mencoba mengelak karena memang benar mereka berdua belum sampai ke tahap s*x.
Lydran melirik orang tuanya lalu kembali menatap Abdar.
"Kamu pikir aku tidak tau ?! Kamu menyetubuhi ku saat aku tidur.. jangan mencoba menampik apa yang sudah terjadi"Abdar tersenyum kaku, dia merasa tertuduh untuk hal yang tidak mereka lakukan terlebih di hadapan kedua orang tua Lydran.
Ibu Lydran menarik pundak putranya agar bertatapan dengannya.
"Heat mu datang lebih awal ? Kamu baru 16 tahun"Lydran meyakinkan ibunya kalau memang heatnya datang lebih awal dan saat itu lah Abdar menanam benihnya pada Lydran.
"Oh ya ampun anak ku!" Ibu Lydran terlihat syok karena dia tidak menduga Abdar berani menyentuh anak di bawah umur.
"Nyonya, aku tidak melakukan itu.. lebih baik kita coba periksa-"
"Aku tidak meminta kamu untuk membuat pembelaan diri, Lydran masih kecil dan polos.. dia tidak mungkin berbohong!" Kata ayah Lydran, Abdar langsung menunduk mendengar suara ayah Lydran.
"Tuan, aku hanya mengatakan kebenaran tapi kalau memang Lydran hamil.. aku akan bertanggungjawab"
Lydran langsung tersenyum senang, dia akhirnya bisa menahan Abdar untuk tidak pergi ke tempat Jovial.
Selama beberapa hari Jovial terus menanti Abdar tapi pria alpha itu tak kunjung datang.
Brak!
Jovial mengebrak meja makan dengan raut wajah kesalnya."Hari ini dia tidak menampakan batang hidungnya lagi ?!"
"Iya, dia tidak datang" jawab orang yang berdiri di dekat Jovial.
"Hah! Benar-benar menyebalkan !" Jovial beranjak ke kamarnya tapi orang tadi mengikuti langkah Jovial.
"Kapan dia datang ?! Dia sudah berjanji !" Jovial duduk di atas kasurnya sembari menyilangkan kaki.
Jovial mengambil rokok dari saku bajunya, saat Jovial berniat menyalakan pemantik pria ini menahan tangan Jovial.
"Apa mau mu Andreas ?" Jovial menatap pria bernama Andreas ini.
Andreas menarik rokok tadi dari mulut Jovial.
"Kalau benar kamu hamil, rokok tidak bagus untuk janin di perut mu"Jovial tersenyum sinis.
"Apa perduli mu ?"Perlahan Andreas menyentuh pipi Jovial.
"Aku sangat perduli, karena yang terakhir kali menyentuh mu itu aku bukan Abdar".
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)
RandomOMEGAVERSE 🌼 --------------- Hidup berkecukupan membuat Lydran besar kepala dan sombong, Lydran berpikir semua orang akan tunduk saat berbicara masalah uang tapi tamparan keras dia dapatkan dari seorang tukang kebun yang baru bekerja di rumahnya.