22

9K 1K 34
                                    

"Hei ! Jangan menyentuh ku sembarangan !" Jovial meremas tangan Ben mencoba menghentikan alpha muda ini tapi usahanya gagal, entah kenapa tubuh Jovial terasa melemah.

Jovial menatap tajam tepat di mata Ben.
"Kamu apakan aku ?!"

Seringai kecil terlihat di bibir Ben.
"Sama halnya.. seperti yang sering kamu lakukan pada para alpha dan omega biasa" ujar Ben.

Tangan Ben bergerak menekan belakang Jovial.
"Woah.. " Ben tertawa pelan saat jarinya menyentuh belakang Jovial.
" ..kamu sudah sebasah ini, paman~"

Deg!
Jovial mencoba melepas diri dari Ben.

"Aku bukan paman mu! Hei.. ! Ah...hentikan itu!!" Jovial sangat ingin meninju wajah Ben tapi entah kenapa tubuh dan pikirannya tidak sinkron.

Tubuh Jovial bergetar hebat saat Ben mendorong dua jarinya masuk ke dalam hole Jovial.

"Ah-Hah.. ha.. berhenti, aku tidak suka.. Mm.. !" Jovial meremas baju di bagian pundak Ben.

"Tidak suka ...tapi kenapa kamu menarik turunkan pinggul mu ?"

Jovial mengelengkan kepalanya.
"Aku tidak tau.. aku tidak tau kenapa aku melakukan semua ini"

Ben mengecup singkat leher Jovial.
"Artinya kamu suka"

Push!

"Aakhh!" Cairan kental keluar mengotori baju Ben.

Perlahan Ben menarik jarinya keluar lalu membawa Jovial ke dalam pelukannya.
"Lepas.. aku tidak mau kamu peluk!" Jovial berusaha mendorong Ben tapi yang ada dia kembali jatuh ke dalam pelukkan Ben karena kedua kakinya terasa lemah.

"Tunggu lah 5 menit, kondisi mu akan kembali normal" ujar Ben.

"Ugh..." Jovial mengepalkan kedua tangannya.
" ..aku tidak akan memaafkan mu"

Ben menghela nafasnya berat.
'Sekali kamu bertemu dengan alpha dominan, bercinta dengan alpha biasa tidak akan bisa memuaskan mu' batin Ben.

.
.

*Kediaman Lydran*

"Lydran ! Kamu mau kemana ?!" Ibu Lydran mencoba menghentikan putranya ini.

"Teman ku masih di sana mama ! Kalau kalian tidak mau menolongnya maka aku yang pergi !"

"Hei... Hei.. nak, kondisi mu tidak memungkin kan untuk kamu bisa ke sana, kamu tengah hamil" ujar ibu Lydran.

"Iya, kita pun tak bisa melapor ke polisi.. ayah takut nyawa mu terancam lagi" ayah Lydran terlihat khawatir.

Lydran tersenyum kaku.
"Aku belum mendapat heat ku mama.. ayah, jadi aku belum bisa hamil"

Kedua orang tua Lydran terdiam tapi Abdar hanya mengelengkan kepalanya karena sejak awal dia sudah tau kalau Lydran memang tidak hamil.

"Jadi kamu membohongi kami, kamu tidak tau betapa ayah dan mama khawatir pada mu Lydran !" Ibu Lydran terlihat marah.

"Maaf ma, aku benar-benar minta maaf" Lydran menundukkan kepalanya menyesali apa yang sudah dia perbuat.

"Hah.. ya ampun, kamu membuat ayah malu karena sudah memarahi Abdar"

"Aku hanya tidak mau Abdar pergi itu saja !!" Ujar Lydran mencoba membela diri.

"Tetap saja-"

Abdar langsung berdiri di dekat ayah Lydran.
"Semua ini bukan 100% kesalahan tuan Lydran, jadi karena semua ini sudah jelas.. aku pun ingin meminta ijin pergi menemui ketua kelompok itu"

"Kalau begitu aku juga ikut !" Lydran terlihat bersemangat.

"Kamu sudah dua kali di culik.. Kamu hanya merepotkan Abdar" celetuk ayah Lydran.

"Ayah !!" 

Ayah Lydran menatap Abdar.
"Maaf aku sudah menuduh dan mengekang mu untuk pergi yang malah membuat keadaan semakin rumit"

"Tidak jadi masalah tuan, aku masih punya waktu untuk menyelesaikan semua ini"

Ayah Lydran menepuk pelan lengan Abdar.
"Tolong bawa Ben pulang dan selesaikan masalah yang sudah terlanjur membesar"

Abdar mengangguk pelan.
"Baik tuan"

"Ku bilang, aku ikut !!" Lydran masih bersikeras untuk ikut bersama Abdar.

"Bisakah kamu membuat dia pingsan ? Aku cukup kewalahan" bisik ayah Lydran.

Abdar tersenyum kecil lalu mengangguk pelan.
"Roger"

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang