02

15.5K 1.6K 40
                                    

"Ben ini Abdar dan Abdar ini Ben" Lydran memperkenalkan keduanya.

"Salam kenal" sapa Ben yang Abdar balas dengan tundukan singkat.

"Dia pria alpha yang ku bicarakan tadi di sekolah, dia orang yang sangat beruntung karena sudah ku perbolehkan jatuh cinta pada ku.. hoho" kata Lydran dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi.

Ben dan Abdar hanya bisa diam karena mungkin mereka satu frekuensi.

"Baik, tak perlu banyak bicara.. karena Ben sudah melihat Abdar jadi silahkan pulang"

"Eh, kamu mengusir ku ?" Ben tidak percaya Lydran semudah ini mengusir Ben.

"Tentu, untuk apa kamu lama-lama disini.. aku perlu waktu berdua dengannya agar dia bisa mengenal orang yang akan dia jadikan kekasih ini" Lydran menyentuh lengan kekar Abdar.

"Tuan, aku tidak pernah mengatakan kalau aku akan menjadikan mu kekasih" kata Abdar yang langsung membuat kedua pipi Lydran memerah.

"Huss! Huss! Tutup mulut mu itu.. aku mendengar dengan jelas jadi jangan mencoba mengalihkan apa yang sudah ku katakan barusan"

'Tapi aku tidak pernah mengatakan ingin menjadikan dia kekasih.. apa aku yang lupa ?' batin Abdar mencoba mengingat terlebih keduanya baru bertemu tadi pagi.

Ben menghela nafasnya berat lalu menepuk lengan Abdar.
"Semangat Bro!" Ujar Ben dengan mengacungkan jempolnya.

Abdar tersenyum kaku.
"Te-terima kasih"

"Ya sudah aku pulang dulu, ingat kerjakan PR ku Lydran!"

"Iya.. iya! Pulang sana!" Lydran mengusir Ben, Ben melangkah menjauh dari keduanya.

Saat Ben sudah tidak terlihat, Lydran langsung melepas lengan Abdar.

"Jangan menyentuh ku! Tadi pagi kamu sudah menghina ku.. menyuruh aku menyewa gigolo"

Abdar menatap Lydran yang punya tubuh lebih pendek darinya.
'Bukannya dia yang menyentuh ku ?' batin Abdar.

Abdar memasang kembali topinya.
"Maaf tuan, tapi aku harus menyelesaikan pekerjaan ku disini.. silahkan kembali ke rumah"

Jleb!
Dada Lydran terasa di tusuk pisau.

"Ka-kamu barusan bilang apa ?"

"Kalau anda tidak punya urusan, silahkan istirahat ke rumah.. bukannya anda baru pulang sekolah" jelas Abdar.

"Ugh! Kamu mengusir ku?!"

"Lebih tepatnya menyuruh Anda istirahat" kata Abdar.

"Uah...lihat dia, dia baru saja bekerja dan sudah berani memerintah ku"

"Bukan kah tuan ada PR, lebih baik cepat selesaikan.. lebih cepat lebih baik dan anda bisa bermain ponsel setelahnya atau tidur"

"Heh! Kamu berani sekali!" Lydran mencoba menarik rambut Abdar tapi tingginya tidak sampai.

"Ck! Dasar raksasa!"

"Minum lah susu yang banyak tuan, anda dalam masa pertumbuhan"

Jleb! Jleb! Jleb!
Dada Lydran terasa di tusuk beberapa belati tajam.

"Ka-kamu.. ! Huee.. Awas ya! Ku adukan pada ayah dan mama!! Lihat saja!!" Lydran berlari menjauh.

Saat melihat Lydran berlari, Abdar tersenyum tipis.
"Dia remaja yang aneh" ujar Abdar lalu kembali melanjutkan pekerjaannya merapikan tanaman mawar.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang