04

14.2K 1.4K 23
                                    

Sebelum pergi ke sekolah, Lydran mengendap-endap melihat aktivitas Abdar.

Dia bisa melihat Abdar menyiram tanaman juga memperbaiki pagar taman.

"Apa dia tidak memikirkan cara lain untuk membujuk ku ? Dia terlihat sibuk bekerja" gumam Lydran.

"Tuan muda.. anda bisa terlambat" ujar supir Lydran.

"Huss...Huss.. diam lah, paman menganggu ku! Aku sibuk disini !" Lydran melihat Abdar dari pohon kecil yang punya tinggi sama dengan Abdar.

Merasa ada yang memperhatikannya, Abdar langsung menoleh.
"Ugh!" Lydran dengan tingkah konyolnya malah bersembunyi di balik pohon, dia mensejajarkan bentuk pohon ini dengan tubuhnya.

Supir Lydran diam-diam menunjuk kearah Lydran yang bersembunyi saat Abdar berjalan menemui supir Lydran.

Abdar menopang tubuhnya menatap Lydran yang memang lebih pendek dari Abdar.

"Tuan muda, anda akan terlambat ke sekolah" kata Abdar.

Lydran langsung mendongakkan kepalanya menatap Abdar.
"Tinggi mu yang sama dengan pohon ini, aku merasa seperti melihat raksasa" ujar Lydran.

Abdar tersenyum lalu mengusap pelan pucuk kepala Lydran.
"Ah, Hei ! Rambut ku nanti rusak !"

Lydran menepis tangan Abdar dari kepalanya tapi setelah itu Abdar menyodorkan setangkai bunga mawar putih.

"Semangat belajar tuan muda, ini hadiah dari ku"

Rona merah muda tipis terlihat di kedua pipi Lydran.
"Apa ini ? Hanya setangkai" ujar Lydran dengan mempoutkan bibirnya tanda dia kesal tapi tetap saja Lydran mengambil bunga yang Abdar berikan.

Lydran memainkan kelopak mawar putih, matanya sesekali melirik Abdar.
"Kamu tau aku masih marah kan ?"

"Hm, aku tau tuan" jawab Abdar.

"Bagus lah kalau kamu tau, jadi kamu masih punya waktu untuk minta maaf dengan cara lain.. coklat permintaan maaf mungkin, ku beritahu ya.. " Lydran menunjuk dada Abdar.

" .. aku sudah memberitahu mu trik untuk mendapatkan hati omega manis ini, berbangga lah karena hanya kamu yang ku beritahu !"

Abdar tersenyum kaku.
"Terima kasih sudah memberitahu ku tuan"

"Hm, kalau begitu aku pergi dulu"
Lydran berjalan pergi dengan bangganya sembari membawa setangkai mawar yang Abdar berikan padanya.

Lydran masuk ke dalam mobil lalu melaju pergi dari rumah mewahnya.

"Hah.. " Abdar menghela nafasnya berat.
" ..benar-benar membuat repot saja, coklat apa yang dia mau ? Nanti salah lagi" Batin Abdar.

Selama perjalanan menuju sekolah, Lydran terus bergumam menyanyikan lagu tanda dia hari ini bahagia.

Dia juga terus menyentuh mawar pemberian dari Abdar.
"Tuan muda, aku senang melihat anda begitu ceria pagi ini"

"Hm! Tentu saja.. aku pun tidak sabar untuk pulang, aku mau memakan coklat buatan Abdar.. dia pasti berusaha keras untuk membuat coklat dengan kata maaf di atasnya"

'Ah ? Jadi itu yang dia mau.. tapi dia tidak memberitahu Abdar detailnya, ku harap Abdar tidak salah mengartikan maksud tuan muda' batin supir Lydran.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang