"Eh! Ayah dan mama mau pergi ?!" Lydran terkejut mendengar kalau kedua orang tuanya akan berlibur tanpa dirinya.
"Ya, kami tidak punya waktu luang karena sibuk bekerja.. mau kah putra tersayang kami memahami kalau orang tuanya ingin menikmati waktu hanya berdua saja ?" Ibu Lydran menggenggam erat tangan putranya ini.
Lydran mempoutkan bibirnya kesal tapi setelahnya dia mencoba memahami kalau memang orang tuanya butuh waktu bersama tanpa gangguan.
"Baik, aku paham.. tapi jangan lupa oleh-olehnya ! Baju dan sepatu ternama dari tempat kalian berkunjung!"
"Iya.. iya .. nanti mama belikan sesuai selera mu" kata ayah Lydran.
"Oke! Kalian boleh pergi"
"Terima kasih anak ku yang paling manis" ibu Lydran mengecup singkat pipi putranya lalu berpamitan untuk pergi liburan.
Lydran menghela nafasnya berat, walau pun dia terbiasa sendiri tapi tanpa kehadiran kedua orang tuanya selama seminggu membuat rumah ini terasa semakin sepi walau pun ada beberapa pelayan yang menemaninya disana.
Saat Lydran berbalik berniat kembali ke kamar, langkahnya terhenti saat melihat tubuh seseorang menghalanginya.
"Hei, kamu menghalangi jalan ku!" Lydran mendongakkan kepala melihat seseorang yang ternyata Abdar.
"Tuan muda, aku di tugaskan nyonya dan tuan besar untuk menemani mu selama mereka pergi"
Lydran mengerjapkan matanya beberapa kali lalu tersenyum sembari menunjuk-nunjuk dada Abdar.
"Aku tau kamu senang kan ? Jadi kamu bisa bebas mendekati ku"
Abdar menarik tubuh Lydran semakin dekat dengannya.
Touch.
Deg!
Abdar menyentuhkan satu permen coklat ke bibir Lydran."Tuan mau permen coklat ?" Tanya Abdar.
Blush.
Rona merah muda terlihat di kedua pipi Lydran."Ka-kalau kamu memaksa.. ak-aku tidak keberatan" kata Lydran tersipu malu.
Abdar mendekat lalu berbisik di dekat telinga Lydran.
"Beritahu aku dimana kamar mu""Ikut aku" Lydran menuntun Abdar ikut bersamanya.
.
."Mm ~" Lydran melingkarkan kedua tangannya di leher Abdar, lumatan bercampur rasa manis dari permen coklat terasa lumer di dalam mulut Lydran.
Abdar mengurung Lydran di atas kasur King size milik pria muda ini. Tangan nakal Abdar bergerak masuk ke dalam baju Lydran lalu mengusap pelan punggung Lydran.
'Ah, kulitnya sangat lembut juga kenyal.. anak orang kaya memang beda' batin Abdar.
"Hah-fuah.. hah.. " benang Saliva terlihat keluar bersamaan dengan lidah Abdar.
"...hah...hah.. " Lydran menyentuh bibir Abdar.
"...kamu sangat lihai bermain lidah, punya banyak pengalaman kah ?"Abdar menahan tangan Lydran di bibirnya.
"Apa anda suka tuan ?"Lydran menunduk lalu mengangguk malu-malu. Abdar terkekeh pelan lalu menyodorkan satu permen coklat lagi.
"Mau lagi ?" Tanya Abdar.
Lydran menatap permen coklat tadi lalu mendorongnya pelan.
"Manisnya masih terasa, hilangkan dulu yang satu ini" Lydran menjulurkan lidahnya.Abdar tersenyum tipis.
"Sesuai permintaan mu tuan" Abdar menarik kepala Lydran, membawa pria muda ini kembali ke dalam ciuman manis keduanya..
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)
RandomOMEGAVERSE 🌼 --------------- Hidup berkecukupan membuat Lydran besar kepala dan sombong, Lydran berpikir semua orang akan tunduk saat berbicara masalah uang tapi tamparan keras dia dapatkan dari seorang tukang kebun yang baru bekerja di rumahnya.