23

8.5K 1K 12
                                    

Setelah berhasil membuat Lydran pingsan, Abdar pergi untuk menyelamatkan Ben.

Setibanya di rumah Jovial, Abdar berhadapan dengan beberapa anak buah Jovial yang menghalangi langkah Abdar untuk masuk.

Perkelahian itu membuat beberapa anak buah Jovial tumbang saat berhadapan dengan alpha ini.

Jovial yang sudah pulih dari pengaruh feromon Ben langsung menghentikan perkelahian mereka.

"Berhenti ! Kalian merusak rumah ku!" Ujar Jovial yang langsung membuat semua anak buahnya mundur.

Jovial berjalan ke arah Abdar.
"Kamu datang setelah melewatkan perjanjian pertama kita ?" Tanya Jovial.

"Aku punya alasan untuk hal itu, tapi aku sudah datang sesuai mau mu" ujar Abdar.

Jovial tersenyum sinis.
"Hanya untuk menolong teman dari majikan mu itu ?"

Abdar mendekat.
"Untuk menolong mereka, kamu meminta aku bertanggungjawab kan.. ? Maka akan ku lakukan, bayi di perut mu akan ku akui sebagai anak ku"

"Apa ?" Jovial tidak menyangka Abdar akan semudah itu menyerahkan dirinya.

"Aku akan bertanggungjawab mengurusnya bersama mu, jadi jangan ganggu Lydran dan orang-orang di dekatnya lagi.. kamu bisa memiliki aku seutuhnya.." Abdar semakin mendekat yang membuat Jovial mundur sesuai langkah Abdar.

" ...kamu mau aku menjadikan mu mate ku kan ? Ayo lakukan, akan ku buat kamu terikat dengan ku .. selamanya" Abdar menyentuh tangan Jovial.

"Hei...hentikan ini ! Abdar!" Jovial menampar pipi Abdar.

"Hah...hah.. " Jovial mengepalkan tangannya.

Abdar menatap Jovial.
"Ini yang kamu mau kan ?"

"Ini yang tidak ku suka dari mu ! Dulu kamu patuh pada ku karena aku sudah menolong mu dan sekarang kamu menyerahkan diri setelah berhasil kabur dari genggaman ku hanya untuk anak kecil ingusan itu ?! Jujur saja, sejak awal apakah kamu mencintai ku Abdar ?!"

Abdar mengepalkan kedua tangannya.
"Tidak sedikit pun.."

Deg!
Jovial terdiam mendengar apa yang Abdar katakan.

" ..sesuai yang kamu katakan, aku patuh pada mu untuk rasa terima kasih ku tapi semakin hari hubungan itu tidak terasa nyaman karena kamu sudah ku anggap seperti kakak ku sendiri, setiap kali aku bangun di samping mu .. aku merasa sangat bersalah sudah menyentuh keluarga ku-"

"Aku bukan keluarga mu!" Potong Jovial.

"Kamu sudah ku anggap seperti keluarga .. satu-satunya yang bisa ku anggap keluarga adalah tempat ini, canda tawa juga berjuang bersama pernah ku rasakan .. " Abdar melihat sekeliling dengan senyuman lirih.

".. tapi saat kamu meminta cinta ku, aku tak bisa lagi melihat tempat ini sebagai rumah untuk ku tinggal.. aku minta maaf Jovial, kata-kata ku memang menyakiti mu tapi aku tidak bisa mencintai mu lebih dari rasa sayang ku sebagai seorang adik"

Mata Jovial berkaca-kaca saat mendengar apa yang Abdar katakan, dia berbalik lalu melempar kalung milik Abdar.

Abdar dengan sigap menangkap kalung miliknya dimana foto ibunya tersimpan disana.
"Aku tidak hamil.. jadi pergilah sebelum aku berubah pikiran, bawa juga anak itu bersama mu" ujar Jovial.

"Ben !! Aku datang menjemput mu!"

Ben yang mendengar suara Abdar, dia langsung keluar dari kamar. Sebelum pergi bersama Abdar, Ben sempat melihat wajah sedih Jovial.

'Ku harap dia baik-baik saja' batin Ben.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang