24

8.3K 1K 11
                                    

Abdar dan Ben tancap gas pergi dari kediaman Jovial, Andreas mengikuti Jovial yang berjalan kearah kamarnya.

"Jovial.. hei, jadi kamu tidak hamil ?" Tanya Andreas tapi Jovial tidak menghiraukan pertanyaan Andreas.

"Hei..katakan sesuatu, Jovial !" Andreas menarik tangan Jovial yang membuat omega ini langsung berhenti berjalan.

"Beritahu aku Jovial.. kamu benar-benar tidak hamil ?" Tanya Andreas.

Jovial berbalik dengan tatapan sendunya.
"Apa mau mu ? Kamu mau membuat aku mengandung darah daging mu itu ?"

Andreas menyentuh pipi Jovial.
"Aku disini, jangan sedih"

Jovial tersenyum sinis lalu menepis tangan Andreas.
"Aku tidak pernah sedih untuk hal seperti itu.. lagi pula aku tidak membutuhkannya lagi"

"Aku tau mulut dan hati mu berkata lain"

Jovial mengepalkan kedua tangannya.
"Kamu benar-benar berisik"

Grep!
Jovial menarik paksa kerah baju Andreas untuk masuk ke dalam kamarnya lalu omega ini mendorong Andreas ke atas kasurnya.

Andreas terkejut saat Jovial duduk di atas tubuhnya dengan senyum palsu, tangan Jovial membuka satu persatu kemejanya.
"Ini yang kamu mau kan ? Menanam benih di rahim ku"

"Jovial.. aku-"

"Aku sudah memberi mu kesempatan maka lakukan !"

Andreas menyentuh tangan Jovial.
"Aku tidak akan melakukannya"

"Apa ?" Jovial menatap Andreas.

"Aku hanya ingin memastikan apakah benar kamu mengandung anak ku.. tapi syukurlah kamu mengatakan semua itu hanya kebohongan agar Abdar kembali pada mu.. jujur aku ingin memberitahu mu sesuatu" Andreas merogoh kantong jaketnya lalu memperlihatkan sesuatu pada Jovial.

Jovial mengambil ponsel Andreas.
"Siapa ini ?" Tanya Jovial.

"Dia salah satu petugas panti asuhan, jenisnya omega.. dan kami.. " Andreas menutup wajahnya.
".. fated pair" katanya pelan.

Jovial tersenyum kaku.
"Hah .. ? Jangan bercanda"

"Aku tidak bercanda, aku serius.. aku mencoba menolak takdir ku karena memikirkan bayi di dalam perut mu tapi setelah tau bayi itu tidak pernah ada, aku berencana melamar dia.. Jovial, aku ingin kehidupan normal.. aku ingin keluar dari kelompok ini"

"Andreas.. ini tidak lucu"

Andreas memeluk Jovial.
"Terima kasih sudah memberi ku rumah dan maaf aku tidak bisa menjadi orang kepercayaan mu lagi.. Jovial, aku ingin bahagia maka lepaskan aku"

Jovial menatap langit-langit kamarnya.
'Sial, dua orang menolak ku hari ini' batin Jovial.

Tapi Jovial belajar dari kejadian Abdar, dia tidak ingin keadaan menjadi kacau lagi jadi lah dia membebaskan Andreas untuk hidup bersama fated pairnya.

Sehari setelah kepergian Andreas, rumah itu terasa sunyi. Dua orang yang dia percaya menjadi kaki tangannya kini sudah pergi.

Jovial duduk bersandar di bingkai jendela kamarnya menatap pepohonan di taman.
"Apa yang akan ku lakukan sekarang ? Aku-"

"Paman ~"

Deg!
Jovial langsung memeluk tubuhnya.

"Apa ini ? Kenapa suaranya bergema di telinga ku dan lagi .. " Jovial langsung berdiri.

".. aku bukan paman mu !!"

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang