25

8.3K 1K 24
                                    

Saat tau temannya selamat, Lydran merasa lega sekaligus kesal karena Abdar sudah membuatnya pingsan.

Sebagai permintaan maaf, Abdar membawa permen coklat ke kamar Lydran saat kedua orang tua Lydran tidak ada di rumah.

Lydran melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kamu pikir aku akan memaafkan mu setelah semua yang terjadi ?"

Abdar mendekat lalu menyodorkan permen tadi pada Lydran.
"Ini ketiga kalinya aku meminta maaf.. ambil coklat ini bila kamu memaafkan ku, kalau tidak mau.. mulai hari ini aku akan berhenti menganggu mu" ujar Abdar.

"Hah.. apa ini ancaman ?! Berani sekali kamu mengancam ku!"

Abdar menarik tangannya dari hadapan Lydran.
"Aku tidak mengancam mu, tapi kalau seperti itu reaksi mu .. maka ku anggap semua ini selesai"

"Hah...Hei, tunggu !" Lydran menarik tangan Abdar saat pria alpha ini berniat pergi.

"Ya tuan ?" Abdar menatap Lydran.

"Ak-aku akan memaafkan mu asalkan.."

Glup.
Lydran menelan salivanya berat.

" ..kamu mencium ku!"

Abdar melihat tepat di mata Lydran yang membuat kedua pipi Lydran memerah.

Tanpa banyak bicara, Abdar membuka bungkus permen tadi. Dia memasukkan permen itu ke dalam mulutnya kemudian mendorong Lydran masuk ke dalam kamar.

Abdar menarik leher Lydran mendekat lalu melumat pelan bibir omega manis ini.

Abdar membawa Lydran ke arah kasur, alpha ini mengurung Lydran di atas kasur dengan kedua tangan kekarnya.

Rasa manis dari permen coklat itu memenuhi rongga mulut Lydran.

Tangan nakal Lydran bergerak masuk ke dalam baju Abdar tapi langsung di tahan oleh Abdar.

"Mm.. Kenapa ? Aku tidak boleh menyentuh mu ?" Tanya Lydran.

"Bukan tidak boleh.. aku akan melakukannya saat kamu sudah lulus sekolah, mari tinggal bersama .. aku akan melamar mu"

Blush!
Wajah Lydran langsung memerah.

"Ka-kamu serius ?! Ah.. maksud ku, ku pegang janji mu!"

Abdar terkekeh pelan.
"Hm, aku tidak akan melupakan janji ku semudah itu"

"Serius ya.. akan ku ingat!"

Abdar tersenyum lalu mengecup singkat dahi Lydran.
"Belajar yang rajin, aku akan menjemput mu saat kamu lulus"

Lydran membalas senyuman Abdar.
"Iya.. akan ku tunggu" perlahan mata Lydran menutup.

Abdar membenarkan posisi berbaring Lydran, dia mengusap pelan rambut Lydran.
"Tunggu aku, semua akan baik-baik saja"

Ternyata Abdar menaruh obat tidur di dalam coklat yang Lydran telan.
Setelah memastikan semuanya aman, Abdar menaruh secarik kertas di kamar Lydran dan menitipkan surat pengunduran diri pada salah satu pelayan di rumah Lydran.

Sejujurnya Abdar sangat berat meninggalkan rumah ini, tempat dia bertemu Lydran pertama kali dan banyak cerita yang terukir di ingatan Abdar.

Sebelum pergi, Abdar menatap rumah Lydran.
"Mari bertemu saat kamu sudah siap terikat dengan ku, aku pun akan berusaha untuk bisa sejajar dengan mu.. aku pergi dulu, sampai jumpa lagi"

Abdar menyeret kopernya keluar melewati pagar rumah, dia pergi untuk bisa pantas berdiri bersama seorang anak kaya seperti Lydran.

Keadaan Abdar yang sekarang akan membuat orang tua Lydran berpikir berulang kali untuk melepaskan anak satu-satunya pergi bersama Abdar.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang