13

10.5K 1.3K 35
                                    

"Sekarang aku yang membuat pilihan untuk mu.. " feromon Abdar berhasil membuat orang ini ketakutan.

".. pergi atau mati ?" Kata Abdar.

Glup.
Orang ini menelan salivanya berat.

"Ah salah, itu pilihan setelah aku mendapatkan kembali anak itu.. katakan, dimana dia ?" Tanya Abdar.

Orang ini meremas tongkat kayu yang dia bawa.
"Kami tau kamu akan mengalahkan kami dengan mudah jadi kami memilih untuk menyembunyikannya di tempat lain"

Abdar menghembuskan nafasnya berat.
"Di tempatnya.. dia membawa Lydran kan ?" Abdar menatap pria ini tajam.

"Sudah ku katakan, aku tidak akan memberitahu mu!! Sialan!" Pria ini berlari kearah Abdar sembari mengayunkan tongkat kayunya.

Dia mengangkat tongkatnya kearah wajah Abdar tapi sesuai julukannya, Abdar menghindar dan muncul seperti hantu.

Dengan mudah Abdar mengunci tubuh orang ini memakai tangannya tepat di leher.

Abdar mengambil sesuatu dari saku celananya yang ternyata pisau lipat kecil.
"Kau tau, manusia akan mati kalau titik di lehernya di sayat hingga putus" Abdar menggores pelan leher pria ini.

Deg!
Pria ini meremas baju Abdar.
"Hentikan itu! Kamu tau aku punya kekasih!"

"Aku tau" jawab Abdar.

"Maka dari itu jangan bermain-main ! Kamu tau peraturannya, jangan membunuh teman!"

Abdar tertawa pelan mendengar kata 'teman' yang di ucapkan oleh pria ini.
"Kalau aku tidak melawan, kemungkinan kalian pun akan membunuh ku.. dan ku tegaskan lagi, aku sudah keluar dari kelompok itu jadi peraturan yang kamu sebutkan tadi tidak berlaku lagi untuk ku!"

Abdar kembali menggores leher pria ini memakai pisau lipatnya.
"Pasangan ku hamil !! Aku terpaksa melakukan ini untuk biaya melahirkannya! Aku terpaksa.. kamu mendengar ku kan ?! Aku terpaksa !!"

Abdar meremas pisau lipatnya lalu mendorong pria ini hingga dia terduduk di lantai, Abdar berjongkok menatap tepat di mata pria ini.

"Kita pernah bekerja bersama dan bersikap seperti bajing*n, tapi itu dulu .. aku sekarang berbeda dan kamu tetap terikat atas keputusan mu sendiri, aku bisa saja membunuh mu detik ini juga tapi dengarkan apa yang ku katakan saat ini.. " Abdar memasukkan pisau lipatnya kembali ke dalam saku celana.

".. aku tidak akan membunuh seorang ayah karena hidup tanpa bimbingan orang tua itu seperti berjalan tanpa arah dan berakhir tersesat, sekarang katakan.. dimana dia ?"

Setelah mendengar apa yang Abdar katakan, pria ini akhirnya memberitahu Abdar kalau Lydran bersama seseorang yang sangat tidak ingin Abdar temui.

Tapi karena janjinya pada orang tua Lydran, akhirnya Abdar nekad pergi menemui orang tersebut.

Sesampainya di tempat tujuan, Abdar kembali harus melawan para anak buah dari orang yang dia cari.

Setelah satu jam berjuang melewati halangan akhirnya Abdar berhasil mendobrak masuk ke ruangan orang yang menahan Lydran.

"Oh ya ampun!" Lydran terkejut saat melihat Abdar berdiri di hadapannya memegang koper yang sudah penuh bercak darah juga baju Abdar yang kotor.

Abdar menghela nafasnya berat saat melihat Lydran terlihat santai memoles kukunya bersama orang yang paling tidak ingin Abdar temui.

Keduanya terlihat seperti teman dekat padahal Lydran tidak tau kalau orang di hadapannya ini cukup berbahaya.

Abdar berjalan kearah Lydran lalu menarik kasar lengan Lydran.
"Ikut aku, kita pulang"

Tapi Lydran menarik kembali tangannya agar Abdar tidak menyentuh kukunya.
"Ah, Hei...tunggu dulu! Kamu tidak lihat kutek ku belum kering.. ini kutek mahal, aku suka dia juga punya selera fashion yang bagus!"

"Kamu masih memikirkan kuku mu di saat seperti ini ?!" Abdar terlihat kesal.

Beberapa orang berlari masuk berniat menarik Abdar keluar tapi orang yang duduk di dekat Lydran menghentikannya dan menyuruh mereka menjauh dari Abdar.

Dia tersenyum kearah Abdar.
"Hei.. Selamat datang kembali Ghost" katanya.

Lydran mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Ghost ?" Lydran terlihat bingung.

Abdar menatap tajam orang yang berjenis omega ini sama seperti Lydran.
"Aku tidak memakai julukan dari mu lagi, Jovial "

Omega cantik bernama Jovial ini tertawa mendengar apa yang Abdar katakan.
"Ah, astaga.. " dia mengusap air di sudut matanya.
" ..jadi kamu benar-benar berhenti menjadi kaki tangan ku hanya untuk memastikan anak ini hidup dengan baik ?"

Abdar merangkul pundak Lydran yang berhasil membuat Lydran semakin bingung.
"Ya, aku sudah mengatakannya pada mu" jawab Abdar.

Lydran terlihat sangat kebingungan.
"Tunggu dulu ! Apa maksudnya ini ?! Kalian membuat aku bingung!"

Jovial menopang dagu dengan senyuman manis di bibirnya.
"Ini hanya pertengkaran sepasang kekasih saja" kata Jovial.

Lydran membulatkan matanya.
"Ke-kekasih ?! Maksudnya kalian berdua menjalin hubungan ?!"

Lydran menatap Abdar tidak percaya, Abdar menghembuskan nafasnya berat.
"Lebih tepatnya mantan" jawab Abdar yang membuat Lydran langsung menyentuh wajahnya.

'Aku kalah dari segi wajah dan penampilan ! Pantas saja Abdar sulit ku taklukkan.. ' Lydran melirik Jovial.

'...dia cantik dan terlihat dewasa.. sedangkan aku.. ugh!' batin Lydran merasa kecewa pada dirinya sendiri.

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang