07

13.5K 1.4K 63
                                    

Sembari berciuman, tanpa Lydran sadari Abdar sudah menindihnya di atas kasur.

Tangan nakal Abdar perlahan mengusap perut Lydran lalu naik ke atas.

Deg!
"Mng! Fuahh!! Tunggu dulu!" Lydran mendorong dada Abdar, dia melihat tangan Abdar yang saat ini menyentuh nipple kiri Lydran.

"Ap-apa yang kamu lakukan ?" Wajah Lydran bersemu merah.

Abdar mendekat lalu mengecup singkat dahi Lydran.
"Apa heat mu belum datang tuan ?" Tanya Abdar.

Lydran meremas lengan baju Abdar.
"Ak-aku masih 16 tahun, biasanya heat omega di mulai saat berusia 17 tahun kan"

Abdar tersenyum.
"Ya, itu benar.. " Abdar menarik tangannya dari dalam baju Lydran.
".. artinya aku harus menunggu satu tahun lagi untuk menyentuh mu"

Abdar mengusap-usap pucuk kepala Lydran.
"Kita tidak perlu pergi terlalu jauh, mari cukupkan sampai disini"

Saat Abdar berniat pergi, Lydran menarik baju Abdar.
"A-apa kita tidak bisa melakukannya ? Maksud ku .. apa harus menunggu satu tahun lagi ?"

Abdar menatap Lydran.
"Ya, kalau ku lakukan sekarang.. aku bisa saja di anggap pedofil"

"Apa itu jadi masalah besar ?!" Tanya Lydran lagi.

"Tentu saja, kalau orang lain tau aku yang akan berada dalam masalah"

Lydran semakin kuat meremas baju Abdar.
"Kalau begitu, jangan sampai ada yang tau"

Abdar mendekat lalu mengurung Lydran dengan kedua tangannya.
"Apa yang tidak boleh orang tau ? Katakan pada ku, apa rahasia kita ?"

"S*x.. saat milik mu masuk ke dalam ku" Lydran menyentuh p*nis Abdar yang masih bersarang di dalam celananya.

Abdar terkekeh pelan.
"Tuan, jangan coba-coba membangunkan singa yang tertidur lelap"

Lydran menarik lengan bajunya, memperlihatkan bahu mulus Lydran.
"Setelah bangun tidur, tuan singa pasti lapar.. silahkan, hidangan sudah tersedia" goda Lydran yang berhasil membuat libido Abdar naik.

Karena Lydran belum mendapat heat pertamanya jadi dia tidak terlalu terpengaruh dengan feromon Abdar.

Abdar mendorong tubuh Lydran kembali berbaring di atas kasur, tanpa aba-aba Abdar membuka bajunya di depan mata Lydran.

'Uah!' Lydran terpesona melihat tubuh terbentuk Abdar, kulit tannya menambah sisi maskulin di diri Abdar.

Perlahan Abdar merendahkan tubuhnya lalu menatap tepat di mata Lydran.
"Jangan salah kan aku bila tuan tidak bisa berjalan nanti"

Bukannya takut, Lydran malah menantang Abdar.
"Memang sebesar apa milik mu sampai kamu berkata seperti itu, kamu pikir aku lemah ?"

Abdar terkekeh pelan, dia tidak menduga jawaban tidak terduga keluar dari mulut Lydran.

Abdar menjauh sedikit, dia menarik celananya turun.
"Ini dia singa mu tuan muda"

Deg! Deg! Deg!
Lydran meremas seprei kasur saat melihat ukuran p*nis Abdar.

Glup.
Lydran menelan salivanya berat.

"Apa yang kamu mau ku lakukan untuk singa kelaparan ini ?" Tanya Lydran.

Seringai terlihat di bibir Abdar.
"Buat aku keluar memakai mulut mu dulu"

.
.

Bersambung ...

(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang