"BEN ZENSKY! CEPAT LAH TURUN!!" Ujar Jovial memakai pengeras suara.
Security mencoba mengusir mereka tapi yang ada dia malah di tantang berkelahi oleh anak buah Jovial.
"Hei.. jangan menakutinya, kita tidak datang untuk membuat keributan" kata Jovial sebelum dia lanjut memanggil Ben.
Ben akhirnya turun menemui Jovial.
"Apa yang kamu lakukan ?!" Ben menarik pengeras suara tadi dari tangan Jovial.Jovial tersenyum.
"Akhirnya kamu datang juga""Aku tidak butuh senyuman mu, yang aku tanyakan sekarang mau apa kamu datang kemari ?"
Jovial menjentikkan jarinya, anak buah Jovial mengeluarkan sesuatu dari dalam mobil.
Ben terdiam saat buket bunga dengan ukuran besar keluar dari dalam mobil dan tak lupa satu kotak coklat besar.
Anak buah Jovial menaruh kedua benda itu di tangan Ben.
"Untuk mu, kamu senang ? Ah.. tentu saja kamu pasti senang dengan kejutan yang ku buat, hm.. tak perlu berterima kasih" kata Jovial dengan senyuman bangga sembari menghisap rokoknya."Ini bukan hari ulang tahun ku mau pun hari valentine, dan lagi aku bukan omega atau pun wanita.. jadi ini sama sekali tidak membuat ku senang, aku merasa malu" ujar Ben.
"Uhuk! Uhuk!" Jovial tersedak asap rokoknya.
"Apa..hah, kamu barusan bilang apa ?"Ben menaruh kembali buket dan coklat tadi di tangan anak buah Jovial.
"Aku merasa malu, tidak kah kamu malu ? Semua melihat kita" Ben menunjuk siswa(i) termasuk guru yang saat ini menatap kearah mereka dengan dagunya.Jovial tersenyum mendengar apa yang Ben katakan.
"Mereka akan iri, yang datang omega cantik seperti ku dan lagi aku kaya.. harusnya kamu memuji ku" ujar Jovial penuh percaya diri."Untuk apa ?" Ben menatap Jovial.
"Untuk apa ?.. Heh, kenapa kamu banyak bertanya, tentu agar kamu bangga bisa menarik perhatian omega seperti ku"
Ben mendekat lalu menarik rokok Jovial, Ben membuang rokok itu kemudian menginjaknya.
"Tidak kah kamu membaca tulisan di pagar sebelum kalian masuk ? 'Di larang merokok di area sekolah', lagi pula aku tidak bangga saat omega sakit seperti mu datang menemui ku.. pergi lah sebelum polisi datang" setelah berkata seperti itu Ben berjalan menjauh dari Jovial."Hei ! Lihat saja.. kamu akan tertekuk lutut di kaki ku !! Lihat saja nanti !" Jovial terlihat sangat kesal.
"Bos, lebih baik kita pergi.. samar-samar aku bisa mendengar suara sirine polisi"
"Sialan!" Jovial akhirnya memilih pergi dari sekolah Ben, dan fakta sebenarnya Lydran lah yang sudah memutar suara sirine itu dari lantai dua.
Ben tertawa pelan saat mobil Jovial melaju pergi.
"Dia pikir bisa semudah itu meluluhkan ku ? Kita lihat siapa yang akan bertekuk lutut nanti ?".
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT) Anak Tunggal Kaya Raya (BL17+)
RandomOMEGAVERSE 🌼 --------------- Hidup berkecukupan membuat Lydran besar kepala dan sombong, Lydran berpikir semua orang akan tunduk saat berbicara masalah uang tapi tamparan keras dia dapatkan dari seorang tukang kebun yang baru bekerja di rumahnya.