"Sher, bilang ke Om kamu kalau mau makan suruh ambil sendiri."
Gadis yang tengah menemani sang sepupu bermain game online itu melongokkan kepala.
"Onty mau pergi?" tanya Sheryl.
"Mau tidur," jawab Ayesha.
Mata sembab sang tante membuatnya paham jika pasangan yang kini menjadi orang tua asuhnya itu tengah tak baik-baik saja.
"Ran, Mbak Sher keluar dulu ya."
Bocah itu hanya mengangguk tanpa mengalihkan matanya dari layar. Sheryl segera keluar dan menyusul tantenya ke arah kamar yang ia gunakan bersama sepupu bungsunya, Ray.
"Onty, ngapain tidur di sini?"
"Onty mau tidur sama Ray."
Si empunya kamar tengah ikut ayahnya menjemput si sulung di sekolah.
"Onty, anak udah tiga, masih aja main ngambek. Apa susahnya sih ngobrol baik-baik."
"Om kamu itu mana bisa diajak bicara. Dia udah berubah. Nggak kayak dulu lagi."
Isakan sang tante terdengar. Wanita tiga puluh lima tahun itu menutup wajahnya. Bahunya berguncang.
"Kenapa sih Onty?"
Sheryl memeluk tantenya, mengusap lengan wanita yang sudah ia anggap ibu itu dengan lembut.
"Dia suka gitu, masalah kerjaan dibawa-bawa ke rumah. Lama-lama Onty capek. Nggak tau apa-apa diamuk sama dia."
Suara deru mesin mobil terdengar di halaman.
"Onty mau tidur," ucap wanita itu sembari merangkak ke tengah ranjang dan menutup dirinya dengan selimut.
Sheryl menghembus napas. Ia memilih keluar dari kamar.
"Ma! Mama!"
Teriakan Reza terdengar. Sheryl segera turun dari lantai dua dan menghampiri Omnya.
"Om, i wanna talk."
Reza mengernyitkan dahi. "Ngomong aja, kenapa?" Pria pertengahan tiga puluhan itu merebahkan dirinya di kursi.
"Om, vila udah jadi belum sih?"
"Yang di Kaliurang?"
Sheryl mengangguk.
"Udah, rencananya soft opening bulan depan. Kenapa?"
"Bagus nggak?"
"Bagus lah, sesuai sama ide Ontymu. Semua direalisasikan di sana. Villa idamannya Ontymu." Ada senyum teriring dalam kalimat Reza.
"Om udah cobain fasilitas di sana?"
Pria itu kembali mengernyitkan dahi.
"Belum. Kenapa?"
Sheryl mengambil bantal kursi dan meletakkannya di pangkuan, dijadikan tumpuan tangannya.
"Aku punya ide. Gimana kalau, Om sama Onty, cobain fasilitas di sana. Sekalian honeymoon. Om sama Onty kan udah lama nggak jalan-jalan bareng kan?"
Reza terkekeh. "Sheryl, ponakannya Om yang tersayang, terhitz, dan tercantik. Om sama Ontymu ini udah tua, anaknya tiga, ngapain honeymoon?"
Sheryl mencebik. "Ini nih, bedanya tua ama dewasa. Umurnya aja yang tambah, tapi pemikirannya masih bocah."
Reza menatap keponakannya itu.
"Maksudnya? Kamu ngatain Om bocah?"
"Iya. Om tau, mau berapapun umur kalian, berapa lama pun kalian menikah, berapa banyak pun anak kalian. Kalian tetap butuh waktu bersama, berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
HADRAH in LOVE (END)
Romance"Hadrah itu apa?" "Hadrah itu akronim." "Akronim?" "H-Harusku A-Akui D-Diriku R-Rindu A-Akan H-Hadirmu" "Apa? Ini pasti kamu buat-buat kan?" "Iya sih. Tapi, Semua umat muslim pasti selalu Rindu pada Rasulullah kan? Berharap syafaat Baginda Rasul di...