Buket bunga mawar tergeletak di depan rumah Sheryl. Dara itu tak mendapati seorang pun di sana meski beberapa kali ia mendengar suara bel sebelum ia membuka pintu.
"Punya siapa ini?" Monolog Sheryl.
Ada kartu ucapan di atasnya.
"Teruntuk kamu, mawar cantikku. Apa kamu tahu, aku merindukanmu."
Sheryl tersenyum, pasti ulah Kevin. Ia segera melangkah keluar. Benar saja, mobil milik Kevin sudah terparkir di depan pagar.
"Koh," panggil Sheryl sembari mendekat.
Kevin melepas kacamata hitamnya.
"Betah banget sih di sini? Nggak kangen?" dengus Kevin.
Sheryl terkekeh. "Kan tiap hari kita videocall. Tiap malem juga sleepcallan. Nggak cukup?"
"Seminggu Sher, kamu udah di sini seminggu."
"Koh, Sahla sakit. Aku harus nemenin dia. Kemarin dia masuk rumah sakit malah."
Wajah Kevin berubah. "Kok nggak bilang kalau dia sampai masuk RS? Kesana yuk?"
Sheryl mengernyit. "Gercep amat ih, kenapa?"
"Calon ipar sakit, harus nengok dong. Ayah sama Bunda kemana?"
Sheryl tersipu.
"Kerja, udah berangkat jam setengah delapan tadi."
"Ya udah kalau gitu yuk ke RS, tapi sebelumnya sarapan dulu ya?" kata Kevin.
Sheryl mengangguk. "Aku ambil tas dulu ya bentar. Tunggu di sini nggak apa-apa kan?"
Kevin mengangguk sembari meraih pinggang Sheryl dan mendekapnya sejenak.
"I miss you so much."
Sheryl mendongak menatap kekasihnya.
"Kenapa sih? Kok tiba-tiba begini?"
"Nanti aja kita ngobrol ya sambil makan," bisik Kevin.
Sheryl menangkap gelagat aneh pada Kevin. Namun, gadis itu menurut. Dia segera mengambil barangnya, sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil Kevin.
"Koh, papi kemarin kenapa kok bisa sampai dilarikan ke IGD?" tanya Sheryl.
Kevin yang masih fokus pada jalanan menghembus napas kasar.
"Cici, dia, nekat mau nikah sama Bang Alven."
"Terus kenapa?" tanya Sheryl heran.
Kekasih kakak Kevin adalah seorang pengusaha sukses yang cukup berpengaruh di dunia bisnis. Bisa dikatakan mereka dari circle yang sama.
"Kalau Cici nikah sama Bang Alven, marganya hilang. Beda kalau dia nikah sama Koh Kenzo. Koh Kenzo masih saudara jauhku."
Sheryl membelalakkan mata. Kenzo adalah pelatih tim futsal Maul, yang tidak lain adalah mantan kekasihnya.
"Koh Ken? Mm ... Terus kenapa nggak sama Koh Ken?" tanya Sheryl.
"Koh Ken, dia ... Mualaf."
"Apa? Masyaallah, alhamdulillah." Sheryl yakin jika dirinya berteriak, hingga membuat Kevin terkejut.
"Eh, maaf, maaf. Aku, aku, cuma nggak nyangka aja. Terus papi nggak setuju kalau Cici nikah?" Sheryl mencoba mengembalikan obrolan ke jalurnya.
Kevin tak langsung menjawab.
"Ya, awalnya papi keukeuh sama pilihannya ke Koh Ken. Tapi waktu Koh Ken dipanggil ke rumah, dia menjelaskan kalau dia muslim sekarang. Dia bilang, misal papi tetep maksa menjodohkan Koh Ken dan Cici, Koh Ken minta Cici ikut kepercayaan dia. Dan ... Papi ... Papi menolak."
KAMU SEDANG MEMBACA
HADRAH in LOVE (END)
Romance"Hadrah itu apa?" "Hadrah itu akronim." "Akronim?" "H-Harusku A-Akui D-Diriku R-Rindu A-Akan H-Hadirmu" "Apa? Ini pasti kamu buat-buat kan?" "Iya sih. Tapi, Semua umat muslim pasti selalu Rindu pada Rasulullah kan? Berharap syafaat Baginda Rasul di...