03 | BRAIN AND HEART

107 2 0
                                    

🅗🅐🅟🅟🅨 🅡🅔🅐🅓🅘🅝🅖

BRAIN AND HEART

Lia kini berada di rooftop sekolah, ia sedang memikirkan sesuatu yang menjanggal di pikiran nya. Lamunan nya hancur saat mendengar kan teriakan nyaring dari seseorang

"Lia." Teriak seseorang

Lia sudah menduga pasti Wenda dan yang lain akan menyusul nya kemari

"Ngapain?."

"Nyusul lo lah."

"Siapa suruh."

"Dih masih baik kami susul." Cibir Vina

"Ga nyuruh."

"Tapi kami peduli Li." Ucap Wenda lembut, terdengar hanya suara helaian nafas yang keluar dari mulut Lia

"Lo mikirin apa? Cerita aja." Ucap Vina

"Apa dia kembali?." Sontak pertanyaan dari Lia membuat mereka terkejut sangat terkejut, mereka memasuki pikiran mereka sendiri hanya karena Lia menyebutkan kata 'dia'

"Kapan lo ketemu dia?." Tanya Shania

"Kelas."

"Apa dia teman sekelas kita?." Lia mengangguk

"Siapa? Ada yang lo curigai?."

"Lio."

"SERIUSAN LO? MASA SIH." Teriak Shania

Lia menatap tajam ke arah Shania sedangkan Shania menutup mulut nya dengan kedua lengan nya

"Maaf reflek." Cicit nya. Wenda dan Vina menggeleng kepala nya melihat tingkah Shania, apa ia tidak tau di kondisi serius dan bercanda.

"Lo yakin dia itu orang yang sama?." Tanya Wenda memastikan, Lia mengangkat kedua bahu nya

"Gua kurang yakin deh, soal nya dia yang dulu cool banget ga sih, kalau ini emang cool tapi kelihatan banget kalau dia terlalu friendly sama cewek." Ucap Wenda

"Terus masalah nya dimana goblok?." Umpat Vina

Wenda berdecak kesal "Masalah nya tuh berarti ga menutup kemungkinan dia playboy kan, dan jangan langsung baper apa lagi ke ge'eran dulu, mana tau dia cuman jadiin Lia sebagai mainan lalu di buang." Jelas nya. Lia menatap lekat ke arah luar, apa yang di katakan Wenda tergiang giang di benak pikiran nya

"Cabut." Serentak mereka keluar dari rooftop dan pergi menuju kelas yang sebentar lagi akan membunyikan bel masuk pelajaran

***

"Li lo ga liat tuh si Lio ngelirik lo mulu?." Tanya Wenda sambil menggoyang goyangkan lengan Lia

Lia mengangkat kepala nya menatap Wenda "Ganggu." Ketus nya lalu melanjutkan tidur siang nya

"LIA BANGUN KAMU." Teriak pak Ari - guru sejarah

Lia mengangkat kepala nya menatap ke arah guru nya

"Kenapa kamu tidur?." Pertanyaan bodoh yang di keluarkan oleh Pak Ari membuat Lia geram sendiri. Apa ia tidak tau jika tertidur artinya ia sedang kelelahan? Mengapa ia harus menanyakan nya lagi

"Ngantuk." Ketus Lia

"Kamu anak baru udah berani ngelawan iya." Bentak pak Ari

"Terus?." Tanya Lia tanpa basa basi

"Keluar lapangan hormat di tiang bendera sampai jam bapak habis." Perintah pak Ari. Tak membantah ia berdiri dari kursi nya sebelum itu terdengar suara lelaki

AILIA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang