17 | SALAH PAHAM

49 1 0
                                        

🅗🅐🅟🅟🅨 🅡🅔🅐🅓🅘🅝🅖

"Lia tunggu Lia." Teriak Lio dari belakang

Lio mencegah lengan Lia memberhentikan gerak langkah Lia

"Apasih anjing." Umpat Lia emosi

"Ga baik ngomong kasar sama pacar."

"Mau kemana?." Tanya Lio

"Sekolah Nora."

"Ngapain mau kesekolah Nora?."

"Menurut lu?."

"Gausah, ntaran aja pas pulang."

"Gua mau sekarang."

"Sekarang orang masih belajar Ai." Bujuk Lio

Belum mengeluarkan suara, ponsel genggam milik Lio berbunyi ia mengambil ponsel dari saku nya

"Halo? Iya kenapa Nor?."

"..."

"Iya gua kesana."

"..."

Tut

"Kenapa?." Tanya Lia

"Nora dia butuh teman cerita."

"Gua ikut."

***

"Kak." Nora memeluk erat badan Lio membuat Lio memundurkan sedikit badan nya. Nora belum sadar bahwa disamping Lio adalah Lia

Lio menatap ke arah Lia, dengan cepat Lia memaling kan pandangan nya. Cukup sakit lebih tepat nya sangat sakit..

Lio melepaskan pelukan nya menatap Nora dengan mata yang berderai air mata

"Nor siapa yang bikin lu kaya gini?." Tanya Lio dengan nada khawatir

"Teman teman Nora.." Lirih nya

"Lio gw duluan." Potong Lia

Nora menatap kaget ke arah Lia, ia tak menyadari kehadiran kakak nya itu

"Kak." Panggilan Nora tak di gubris oleh Lia, Lia memilih meninggal kan mereka berdua yang membuat mood nya buruk sejak pagi tadi.

***

Kini Lia sudah didalam rumah milik Morgen. Lia memutuskan pulang daripada memilih kembali ke sekolah karena mood nya benar benar hancur, lagian diri nya sudah terbiasa bolos bukan? Untuk apa takut dikeluarkan, toh dia anak pemilik sekolah

Ceklek

"Sayang kamu kenapa kok pulang?." Tanya Melisa lembut

Lia menatap ke arah Melisa "Ga mood."

Melisa tersenyum lembut, dia juga sudah terbiasa dengan sifat dingin anak nya jadi tak begitu kaget melihat respon anak nya

Melisa mendekati Lia yang menatap jendela kamar

"Kamu ada masalah? Sini cerita sama Mommy."

"No Mom, ga ad masalah."

"Mungkin mulut kamu bisa mengucap kan itu namun di balik mata kamu Mommy tau kamu ada masalah, right?."

Lia membisu sangat sulit untuk berbohong kepada Mommy nya ini, Ibu selalu tau apa isi hati anak anak nya walaupun mereka tak bercerita dengan nya langsung

Lia menunduk kan kepala nya, tetesan air mata terjatuh ia tak sanggup menahan sekumpulan genangan air mata nya.

"Ayo sini cerita sama Mommy." Melisa menarik pelan kepala Lia untuk menyender kan kepala nya di bahu Melisa

AILIA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang