38 | DOUBLE DATE

28 1 0
                                    

— • Happy reading • —

Lia menuruni tangga cafe dengan cepat, ia tak ingin air mata nya dilihat oleh orang lain. Ia harus mencari tempat sepi untuk ia bisa mengeluarkan keluh kesah nya

"Sayang, tunggu sayang." Ucap Lio berteriak memanggil Lia

Lia semakin mempercepat langkah nya, mendengar suara Lio entah mengapa hati Lia semakin remuk

Merasakan langkah Lia yang semakin cepat, Lio berlari mendorong orang orang yang menghalang jalan nya tidak peduli dengan teriakan protes mereka

"Sayang maaf sayang maaf." Ucap Lio lirih saat berhasil menarik lengan Lia dan membekap kekasihnya kedalam pelukan Lio

"Hiks kenapa Tuhan ga adil hiks." Tangis Lia tak dapat ditahan

"Maafin papi aku ya, aku bakal nolak sayang." Ucap Lio

"Kamu pasti seneng kan? Bukan nya kamu nyaman sama Nora, pasti kamu bakal menerima perjodohan ini." Ucap Lia

Lio menjauhkan dirinya dan Lia, menatap manik mata kekasihnya

"Aku nyaman sama Nora sebagai adik, dan aku cuman cinta nya sama kamu." Ucap Lio bersungguh sungguh

"Om Zion bilang kita hanya anak labil yang belum mengenal cinta." Lirih Lia

"Aku cinta kamu, aku sayang kamu, aku nyaman sama kamu, aku cuman pengen dekat sama kamu, saat ga ada kamu aku merasa ada yang hilang di diri aku, apa itu ga namanya cinta Ai?." Tanya Lio

"Plis jangan dengerin papi aku, yang aku ingin hanya kamu bukan yang lain bahkan Nora sekali pun."

"Kamu janji bakal selalu bareng aku kan?." Tanya Lia

Lio mengangguk tanpa ragu "Aku hanya ingin bersama kamu, selamanya."

Lia memeluk kembali kekasihnya, sangat nyaman saat berada di dekapan Lio seakan akan semua masalah nya hilang jika berada didekat kekasih nya, sama hal nya seperti yang dirasakan oleh Lio

Ia merasakan nyaman bahkan sangat nyaman sampai dirinya tak rela harus melepaskan pelukan mereka

"Kamu dengarkan detakan jantung aku kan?." Tanya Lio sambil mengarahkan tangan Lia kearah jantung Lio

Lia mengangguk kepalanya. "Detakan ini selalu bergerak cepat jika selalu bersama kamu, bahkan bersama Nora pun aku ngga ngerasa seperti ini. Artinya kamu tau kan seberharga apa kamu untuk aku?."

Lia tak menjawab namun dia tersenyum manis sambil mengangguk, ia percaya bahwa kekasihnya akan bersama dengan nya, selalu.

"Ayo kita pergi." Ajak Lio

"Tapi yang lain?." Tanya Lia

"Disini hanya ada aku dan kamu jangan peduliin mereka, ayo kamu pasti lapar kan? Kita makan di pinggir jalan aja mau?." Tawar Lio diangguki oleh Lia

"Pengen sate." Ucap Lia

"Oke kita cari sekarang." Ucap Lio menarik lengan kekasihnya ke parkiran mengambil motornya

***

"Terimakasih udah mau kesini kak." Ucap Nora

"Kenapa harus terimakasih? Itu udah tugas aku sebagai pacar kamu Nora. Lagian om om itu ngeselin banget anjir." Umpat Andre

"Heh kak, gitu gitu dia calon mertua aku." Ucap Nora dihadiahi tatapan sinis oleh Andre, dengan cepat ia melepas genggaman nya dari Nora

"Oh kamu terima perjodohan ini?." Sinis Andre

Nora terkekeh melihat kekasihnya yang cemburu "Nora ga bilang kalau menerima perjodohan ini kak."

"Terus kamu bilang dia calon mertua kamu, maksudnya apa?."

AILIA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang