— • Happy reading • —
Setelah kejadian diskusi di ruangan Geo. Lia memilih ke kelas nya untuk menenangkan diri nya"Gimana sama sih Miko?." Tanya Wenda yang duduk di samping kursi Lia sedangkan Vina dan Shania duduk di depan kursi Lia menghadap kebelakang
"Dia di skorsing 1 bulan." Jawab Lia memainkan handphone nya
"What cuman 1 bulan? Kurang lama kali." Protes Shania
Lia mengehela nafas nya "Protes sama daddy." Ucap nya masih fokus dengan handphone nya
"Gw masih eneg sama prilakunya Miko, udah pacaran sama Nora demi deketin Lia sekarang mau ngelecehin Lia."
"Gausah dibahas." Ketus Lia
"Bener gausah dibahas, beban masyarakat ga perlu di bicarain." Tegur Wenda
"Beban orang tua itu." Celetuk Shania
"Sadar diri lu juga beban orang tua."
"Dih gw mah nurut sama orang tua."
"Nurut apaan disuruh beli micin di warung aja ngomel ngomel dihati yakan? Ngaku lu." Tuduh Vina
"Hey tidak boleh ngumbar aib sendiri."
"Lah ngaku aja lu kalau lu kaya gitu."
"Lu seharusnya ngaku bilang aja lu lagi mendiskripsikan diri lu kan?." Tuduh Shania tak ingin kalah
"Li, lu kok bisa punya sahabat kaya mereka?." Bisik Wenda
Lia melirik Wenda meletak kan handphone nya di meja dan terkekeh pelan
"Gw pungut." Canda nya membuat Wenda lagi lagi terkekeh. Tingkah konyol dan sedikit perdebatan dari sahabat sahabat nya ini membuat Lia semakin menyayangi mereka
Lia merasa nyaman dan hangat bersama mereka dan hanya mereka yang bisa mengerti diri nya
***
Jam istirahat berbunyi, Lia lebih dahulu keluar kelas untuk mencuci muka terlebih dahulu
"Lia." Panggil Geo tak sengaja melihat Lia keluar dari toilet
Lia menghentikan langkahnya "Ya pak?." Jawab nya sopan
"Kamu gapapa?."
"Gapapa pak, kenapa?." Tanya nya balik
"Ah saya pikir kamu masih memikirkan hal tadi."
"Saya sudah lupa." Ucap Lia bohong. Tentu saja bohong, siapa yang akan mudah lupa jika berada diposisi tersebut?
Geo mengangguk sedikit ragu, ia melihat Lia seperti sudah baik baik saja dari sebelumnya.
Geo menarik pelan nafas nya "Saya ingin mengajak kamu makan bareng bisa?." Ajak nya
Lia menarik sebelah alis mata nya "Bapak ngajak saya kencan?." Tanya nya frontal
Pertanyaan Lia yang begitu to the point membuat Geo sedikit gugup, segera ia mengangguk kan kepala nya
"Apakah boleh?." Tanya nya ragu
"Saya ga tau tapi bakal saya usahain."
Geo terseyum senang "Kalau kamu bisa jangan lupa kasih tau saya." Ucap Geo penuh harapan
***
Lia berjalan ke arah kantin karena ia merasakan tenggorakannya yang kering. Ia menarik sebelah alis matanya melihat Lio yang tak sendiri namun bersama wanita yang bergelanyut manja. Sepertinya Lio juga merasa risih kepada wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
AILIA (COMPLETED)
Ficção AdolescenteFOLLOW AKUN SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ⚠WARNING!!⚠ Typo berserakan, bahasa tidak terlalu mengikuti standar EYD (BAHASA TIDAK BAKU) ※※※※※※ Apa kalian yakin hanya lelaki saja yang bisa bersikap dingin? Tentu saja jawaban nya tid...