— • Happy reading • —
"Lia kamu kok belum siap sih?." Tanya Melisa
Pasal acara pertunangan akan dimulai namun Lia masih memakai pakaian tidur
"Malas ikutan mom." Ucap Lia lesu
"Udah dong jangan sedih, kalau belum jodoh bakalan ada jodoh yang ngantri kok." Ucap Melisa
Lia mengehela kan nafasnya, mau sebanyak apa pun lelaki yang mendatangi dirinya jika isi hati nya cuman ada Lio yang lain harus berbuat apa?
"Mom tau kan Lia ga punya dress?." Tanya Lia. Lebih tepatnya itu hanya sebuah alasan, dirinya tak ingin menghadiri acara pertunangan itu yang cuman menyakiti perasaan nya saja
"Mom sudah pesankan pakaian kamu dibutik itu." Ucap Melisa membuat Lia menjadi lesu
"Udah udah jangan banyak alasan ini baju nya, kamu siap siap sekarang nanti bakalan ada Wenda dan yang lain bantuin kamu." Ucap Melisa tak terima penolakan
Lia mengangguk mengganti pakaian yang telah dipilih Melisa
Liia memakai dress putih yang terkesan elegan untuk Lia dan sangat cocok untuknya.
"Ya ampun Lia sini sini buruan." Ucap Shania sambil menarik lengan Lia
"Lu boleh patah hati, tapi ini acara besar Lia masa lu yang sebagai salah satu keluarga ga datang sih." Ucap Wenda
"Nyesek." Ucap Lia lirih
"Ayo moveon, masih ada pak Geo." Goda Vina diangguki Wenda
"Bukannya pak Geo udah nemu disana ya?." Tanya Shanja
"Tau darimana lu?." Tanya Wenda
"Ck makanya updet dong, kan distory pak Geo ada foto dia sama cewek." Ucap Shania
"Udah udah kenapa malah jadi gibah sih? Kapan make up in si Lia." Lerai Vina
Wenda cengengesan mulai memoleskan bedak dipipi Lia hingga selesai
"Omg cantik banget sih temen gw." Histeris Shania
"Volumenya kecil kenapa njir, telinga tw sakit." Ketus Vina
"Nah gini kan cantik, ayo kebawa." Ajak Wenda
"Iya ayo kebawa, waktu udah ga cukup."
Lia hanya mengikuti langkah mereka
***
"Lia ayo kesana." Ucap Wenda sambil menunjuk kearah Lio yang berdiri gagah disana. Namun disitu Lio hanya sendiri tak didampingi oleh Nora
Lia menatap Wenda "Dimana Nora?." Tanya Lia
"Nanti aja deh nanya nanya nya, waktu udah ga cukup lu kesana sekarang." Ucap Vina mendorong pelan bahu Lia
Lia berjalan kearah Lio. Lio mengulurkan tangan nya dan diterima oleh Lia
"Selamat malam semua, terimakasih telah datang di acara pertunangan saya, saya Venome brilio daniel pramuditha, berdiri disini ingin mengungkapkan sesuatu."
Lio menatap Lia, ia sedikit menjongkok mengarahkan tempat cincin kearah Lia. Lia terdiam masih tidak paham dengan situasi ini
"Aku memang lelaki yang tidak romantis, yang masih labil soal perasaan dan masih buta oleh arah kehidupan, karena itu kamu Ailia sheyvalonica quenna morgen maukah kamu menjadi petunjuk arah ku? Mau kah kamu membuat kehidupan bersama ku? Mau kah kamu menjadi pendamping hidupku? Will you marry me?." Ucap Lio sungguh sungguh
KAMU SEDANG MEMBACA
AILIA (COMPLETED)
Teen FictionFOLLOW AKUN SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ⚠WARNING!!⚠ Typo berserakan, bahasa tidak terlalu mengikuti standar EYD (BAHASA TIDAK BAKU) ※※※※※※ Apa kalian yakin hanya lelaki saja yang bisa bersikap dingin? Tentu saja jawaban nya tid...