32 | MENJAUH

33 1 0
                                    

— • Happy reading • —

Lio datang dengan nafas yang terputus putus menatap Lia dengan lekat

"Kamu gapapa?." Tanya Lio mulai khawatir

"Aku denger tadi ada suara teriakan, aku takut kamu kenapa kenapa, jadi aku lari cepat nyusul kamu disini mau ngelihat kondisi kamu." Cerocos Lio dengan panjang kali lebar

"Udah selesai ngomel nya?." Tanya Lia

"Aku serius Ai, kamu gapapa?."

"Aku gapapa Io, cuman tadi ada Molly aja."

Lio membelakkan matanya terkejut "Dia ngapain kamu? Dia ada nyakitin kamu?." Lia menggeleng tersenyum

"Aku gapapa, dia cuman berani ngancam doang." Lio mengehela kan nafas nya lega, akhirnya ia tak begitu khawatir dengan kondisi kekasihnya

"Permisi udah selesai belum ini pacaran nya?." Suara cempreng Shania memutuskan kontak mata Lia dan Lio

"Berisik lu." Ucap Lio

"Terimakasih gw anggap itu sebagai pujian."

"Ga nyesal apa Rian suka sama cewek kaya dia?." Bisik Lio kepada Lia

Lia terkekeh lalu mengangkat kedua bahu nya tak tau

"Kalian ngomongin apaan?." Tanya Wenda

"Tadi katanya Rio titip salam buat lu." Jawab Lia

Wenda terdiam, mata nya melotot tak percaya. Lia menahan senyuman nya agar tak tertawa melihat reaksi dari Wenda

Sedangkan Lio sudah tak bisa menahan tawa nya, ia tertawa terbahak bahak. Wenda yang merasa di permainkan mengangkat sendok bersiap melempar ke arah kedua sepasang kekasih tersebut

Namun gerakan nya kalah cepat saat Lio menarik lengan Lia menjauh dari amukan macan betina itu

"Awas lu berdua ya." Teriak Wenda

***

Mereka kini sedang berada di rooftop menikmati hembusan angin dan pemandangan gedung gedung

"Sorry." Ucap Lio memecahkan keheningan

"Untuk?."

"Buat semua kesalahan yang aku lakuin ke kamu."

"Buat apa kamu minta maaf kalau ujung ujung nya ngulangin lagi." Ucap Lia yang mulai memelan

"Iya aku salah, maafin gw."

"Jangan bahas ini lagi, karena masalah ini hubungan kita selalu renggang." Lio hanya diam tak berani bersuara dan membuat masalah baru

Lio lebih memilih memeluk Lia dari samping, menyenderkan kepala Lia kebahu miliknya.

"Aku sayang kamu, selalu." Ungkap tulus Lio

"Aku juga sayang kamu."

***

"Halo Dad kenapa?." Saat mereka berdua terhanyut dalam lamunan masing masing, tiba tiba David menelfon Lia

"...."

"Ya Dad, Lia bakal kesana."

Tut

"Kenapa?." Tanya Lio

"Mau ke perusahaan aku."

"Aku lupa kalau kamu punya perusahaan." Tawa hambar Lio. Ia merasa tidak berguna untuk kekasih nya, karena dirinya kalah jauh oleh Lia

Lia terdiam liat raut wajah Lio, mengelus pelan pipi Lio membuat dirinya tersadar dari lamunannya

"Kenapa?." Tanya Lio

AILIA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang