Maaf jika terdapat typo dan kesalahan kata kata ya mantemann
###
"Engga!" Killa menatap Dimas dengan raut terkejut. Kenapa Dimas bisa semarah itu? padahal Killa hanya bertanya ingin makan di McD apa lebih baik di bawa pulang?
Dan Dimas semarah ini?
"Dimas kenapa?" tanya Killa khawatir. Dimas mengacak rambutnya. matanya menatap keluar jendela. Menatap orang orang yang saat ini ramai tengah makan di dalam sana.
"bawa pulang aja." bisik Dimas begitu kecil.
jika di bawa pulang kenapa Dimas semarah ini?
padahal mereka belum juga turun dari mobil, Killa masih sempat untuk mengantri Drive thru.
Killa hanya melirik Dimas dan mengangguk. laki laki itu fokus pada game di ponselnya. game penuh warna. jika di lihat lihat, suaminya ini justru seperti anak untuk nya. Dimas selalu bermain game saat gabut, dan kebanyakan game miliknya itu game anak anak.
Saat di tanya kenapa main game itu. dia selalu bilang jika warna warni. sejujurnya, Dimas suka dengan warna warna seperti itu.
"Dimas mau pesen apa?" laki laki itu melirik Killa sebentar dan bergumam kecil.
"ha? Killa ga denger." ucap Killa mendekatkan tubuhnya tepat di sebelah Dimas. laki laki memberhentikan ketukan pada layar ponselnya. melirik Killa yang mendekat dan menatap Dimas lekat. Dimas berkedip lucu yang juga di balas hal yang sama.
sampai akhirnya, gadis itu terkejut bukan kepalang saat Pipinya di kecup cepat oleh Dimas. perempuan itu menatap suaminya dengan pandangan terkejut. sedangkan Dimas kembali fokus pada ponsel nya.
pegawai tempat makan saji itu yang sedari tadi menunggu mereka memesan pun akhirnya membuka suara kenapa customer nya ini begitu lama memilih.
Killa gelagapan.
"Dimas samain sama Killa." bisik Dimas tiba tiba tepat di sebelah Killa membuatnya terperanjat kaget.
Killa pun hanya mengangguk kecil dan mengucapkan pesanannya dengan suara yang sedikit bergetar karna masih terkejut.
setelah memesan mereka pun berjalan untuk membayar. gadis itu melirik tajam pada Dimas. entah kenapa ia merasakan Dimas tengah merencanakan sesuatu. entah apa tapi ini menyangkut dirinya.
kenapa Dimas berubah seperti ini?
bahkan ia mengecup pipinya.
bahkan saat mencium kening nya saat pernikahan Dimas tampak tak minat.
"Killa itu mobil depan udah ga ada." Killa yang masih hanyut dalam pikiran nya pun gelagapan parah. ia dengan tak sabaran menginjak gas membuat mobilnya hampir melaju kuat. Untung saja kejadian naas itu tak terjadi.
Killa sering melakukan skin ship semacam itu saat bersama Jeffri. namun baru kali ini rasanya jantung Killa di ambil beberapa detik. pikiran nya juga seakan tersita.
Dimas mencium nya??
iya, Dimas..
suaminya.
entahlah menyebut suami membuat perut Killa geli. bukan tertawa namun seperti tak menyangka, ia sudah berstatus menjadi Istri seseorang.
"terimakasih mba." ucap Killa saat mendapati pesanan nya. Dimas mematikan ponselnya dan menatap Killa penuh binar. Killa menyukai Dimas yang seperti ini.
jangan sampai senyum manis itu terambil dan terenggut dari wajahnya.
Killa tak mau, dan tak akan mampu melihatnya bersedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Autisme Husband|| Doyoung
Teen FictionJudul sebelumnya : miracle|| Doyoung **** Fiksi belaka ## Jika ada suka maka ada duka, ada kesenangan maka ada kesedihan. Namun jika ada kekurangan, tidak ada kesempurnaan. Ya karna di dunia ini tidak ada yang sempurna. ## "Killa, kamu menikah yah...