32

686 65 17
                                    

"Ga papa?" Pertanyaan kecil dari Juna di jawab anggukan oleh Killa.

Yolla sedang bersama Dimas di sana.

Namun seperti nya Dimas sudah tak ingin bermain dan memfoto objek di sekitarnya. Bahkan ia tak menghiraukan Yolla yang sedari tadi mencoba mengambil perhatian Dimas.

Karna saat ini Dimas menatapnya dengan begitu tajam.

Ini sudah rencananya.

Ia akan membuat Dimas cemburu dan berakhir protektif padanya. Dengan itu Dimas akan mengikuti kata katanya.

Killa sudah menjadi orang jahat sekarang.

Mempermainkan 2 orang sekaligus. Suaminya dan juga mantan pacarnya. Ya walaupun mantannya itu sudah tau jika di manfaatkan namun Killa justru merasakan betapa bahagianya Juna saat Killa menjelaskan rencananya.

"Kalo suami kamu jadinya ngambek gimana?" Bisiknya lagi.

Percaya atau tidak Killa saat ini sedang saling menatap dengan Dimas. Killa dengan pandangan tenangnya sedangkan Dimas dengan mata marah dan juga nafas yang tidak beraturan.

Namun anehnya, laki laki itu tak mengamuk seperti biasanya.

Killa sedikit berfikir apa untuk menyempurnakan emosi Dimas bisa tanpa terapi?

Mama Dimas melakukan terapi dan minum obat rutin untuk Dimas. Namun sekarang? Laki laki itu tidak ingin menyentuh obat sedikit pun. Akan susah.

Otaknya berhenti berfikir saat tiba tiba sosok tinggi Dimas yang berdiri di depannya sedikit mengagetkannya.

Mata itu tak menatap nya lagi, namun beralih menatap Juna yang berada di sebelahnya.

Juna duduk agak berjarak dengan Killa karna memang mereka sedikit canggung, namun secara perlahan Juna kembali mengambil jarak saat melihat tatapan Dimas.

Juna tidak takut hanya saja, Dimas menatapnya seakan berkata 'jauhin istri gue.' Yaa seperti itu.

"Killa pulang." Dimas menarik tangan Killa kuat.

Sangat kuat hingga membuatnya meringis sakit.

"Dimas sakitttt." Bisiknya kecil.

Juna berdiri melihat betapa kuatnya Dimas mencengkram pergelangan tangan Killa. Marahnya memuncak.

Namun sebelum ia berucap sepatah pun Dimas menarik Killa menuju mobilnya.

Juna terdiam sebentar menatap mereka berdua dan menghela nafasnya sedikit kesal.

Penyesalan itu datang kembali.

Andai ia tak bermain api dengan Killa, mungkin Juna lah yang menjadi suami Killa sekarang.

Namun ia hanya berandai-andai.

Kenyataanya, Dimas lah yang menjadi suami gadis nya itu.

Sial.

"Mantannya Killa?" Juna sedikit terlonjak melihat satu sosok wanita yang sedari tadi menatap mereka.

Yolla terkekeh kecil wanita itu mengeluarkan rokoknya dan menghidupinya dengan santai.

Juna sedikit mengerutkan keningnya bingung, kepribadian Yolla ternyata begitu kuat.

"Mau? Lo ngerokok ga?" Tawarnya.

Juna sedikit menghela nafas. Merokok mungkin bisa membuatnya sedikit tenang.

Namun sikap Yolla sangat berbeda saat tadi bermain dengan suami Killa.

Atau memang begitulah cara agar dekat dengan suami Killa?

Juna mengambil satu Putung rokok yang berada di tangan Yolla dan menghidupkan nya dengan santai.

My Autisme Husband|| DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang