27

2K 170 19
                                    

Beberapa hari berduka dan fokus memulihkan kesehatannya, akhirnya Killa kembali membuka cafe nya.

Gina datang dengan senyum di bibirnya.

Melihat Killa dalam kondisi bagus.

"Masih pagi buat buka." Celetuk gina di depan pintu.

Tangannya terlipat di depan dada dan berjalan perlahan menuju Killa yang saat ini sedang asik mengelap meja sambil mendengarkan lagu yang ia pasang untuk pagi yang begitu cerah.

Killa terkekeh.

"Mumpung udah sehat." Gina mengangguk kecil.

Tangannya melepaskan tas selempang yang ia gunakan dan ia letakkan di meja kasir. Mengambil celemek dengan nama di dadanya, juga satu topi yang selalu ia pakai.

Haikal dan citra pun datang dengan senyum manis di bibirnya saat melihat pemilik cafenya yang sudah beberapa hari tampak tak bertenaga, kali ini begitu cerah dengan senyum yang selalu ia kembangkan.

"Mba biar saya aja." Haikal.mencoba mengambil alih serbet yang Killa pegang namun Killa menghindar cepat.

"Biar mba. Kamu isi ulang es aja Haikal." Haikal hanya mengangguk mematuhi perintah dari Killa dan menuju meja penuh bahan minuman itu.

Citra dan gina tengah asik berbicara sambil mengelapi piring dan gelas juga menyiapkan peralatan untuk pembuatan kopi.

Ia harus fokus memulihkan kondisi nya yang kemarin sempat begitu down sampai membuatnya tak bisa bangun.

Sebenarnya ada yang membuatnya hari ini begitu semangat.

Entah kenapa, sudah 3 malam ini Dimas selalu ingin tidur bersama.

Bukan itu yang membuatnya begitu semangat. Tapi pelukan setiap malam yang selalu ia berikan seperti seakan akan mengisi daya baterai nya yang kemarin sempat tak terisi.

Mengingat itu ia tiba tiba tak bisa mengendalikan bibirnya yang terangkat dan membentuk sebuah senyuman bahagia.

Kring.

Pelanggan pertama.

Senyum manis itu lebih di lebarkan nya menyambut satu wanita dengan rambut blonde.

"Selamat datang dan selamat pagi."

Gadis itu menunduk sopan dan menjawab sapaan Killa dengan senyum tak kalah manis nya.

"Maaf, saya sedang cari orang. Killa Cendana ada di sini?" Senyum Killa seketika luntur di gantikan oleh tatapan bingung. Namun tak lama ia kembali tersenyum.

"Kebetulan saya sendiri."

Senyum wanita di depannya itu makin melebar.

Tubuh Killa tiba tiba di peluk erat.

"Gue Yolla, sahabat Dimas. Salam kenal."

Killa tersenyum kecil dan membalas jabatan tangan dari gadis dengan nama Yolla itu.

"Salam kenal juga."

Mata wanita itu menatap sekitar. Seperti mencari seseorang yang sudah Killa tebak ia tengah mencari Dimas.

"Dimas masih ada dirumah." Ucap Killa seakan paham wanita itu tengah mencari siapa.

Yolla mengangguk paham sambil membulatkan mulutnya.

"Duduk dulu. Mau apa? Saya buatkan." Gadis cantik dengan pakaian cukup pendek itu duduk tak jauh dari tempat mereka berbincang dan menatap papan menu yang tergantung.

"Tiramisu cake. Minumnya susu putih hangat bisa?" Killa mengangguk kecil.

"Sebentar saya siapkan."

Saat Killa ingin berbalik lengan nya di tahan oleh Yolla.

My Autisme Husband|| DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang