Dimas tertidur tampak begitu lelah. Jika Killa ingat ingat, Dimas memang tak tertidur semalaman.
Setelah menatap pusaran yang tampak masih baru itu ia hanya bisa menunduk dan mengelus nisan itu dengan pelan.
Tangannya memegang tanah itu begitu lama seakan tengah merasakan sesuatu.
Tak ada percakapan yang mereka buka setelah itu. Dimas langsung tertidur dengan pulas nya.
Killa sekarang sungguh bingung. Apa ada yang di sembunyikan mama Winda?
Seperti yang ia ingat begitu jelas, mama Winda selalu menceritakan semuanya. Bahkan masalah antar keluarga dimas.
Killa sungguh tau bagaimana para bibi bibi Dimas memperlakukan Dimas. Dimas selalu menjadi bahan olokan mereka.
Namun tidak dengan Jonathan yang terbilang mempunyai ambisi untuk menyembuhkan Dimas.
Tapi mama Winda tak menceritakan apapun tentang ayah Dimas.
Kecuali....
"Dimas itu mirip banget sama papa nya. Mama kalo liat Dimas tidur kadang suka keinget papanya."
Killa memberhentikan di depan rumah besar itu. Beberapa tamu tampak seperti nya sudah pulang. Dilihat beberapa mobil yang sudah tak ada, meninggalkan hanya 3 mobil di garasi besar itu.
Killa masih melamun entah apa yang ia pikirkan sekarang. Saking banyaknya yang membuatnya melamun ia bahkan tak sadar sudah di ketuk oleh satpam yang selalu berjaga di depan.
Gadis itu terlonjak.
"Eh pak." Ucapnya sambil membuka kaca mobil nya.
"Mas Dimas nya mau saya bantu gendong mba?" Killa menggeleng.
"Ga usah pak, biarin Dimas tidur di sini dulu." Satpam bernama Mandra itu mengangguk dan menunduk sebentar.
Di liriknya wajah penuh kelelahan yang tampak jelas di wajah Dimas.
Bibirnya juga tampak begitu pucat. Walau ia sempat makan sebelum mereka pergi ke makam mama Winda tapi kata bunda nya Dimas hanya makan 3 sendok nasi saja dengan ayam yang bahkan tak ia habiskan.
Seakan mendapat ide. Gadis itu memundurkan mobilnya ingin pergi ke suatu tempat.
Gadis itu menghidupkan lagu dengan volume begitu kecil. Gadis itu melirik Dimas yang tampak tak begitu nyaman dengan goyangan dalam mobil itu.
Killa menepikan mobilnya dan mencoba menurunkan sandaran bangku Dimas agar laki laki itu tampak tidur dengan nyaman.
Tubuh Killa begitu dekat dengan Dimas. Matanya itu tak habis menatap wajah tampan yang berada pada Dimas.
Wajah penuh kepolosan itu mampu membuatnya jatuh hati. Killa tak bohong. Ia sudah mulai menjatuhkan hatinya pada sosok di sebelah nya ini yang sudah berstatus menjadi suami sah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Autisme Husband|| Doyoung
Teen FictionJudul sebelumnya : miracle|| Doyoung **** Fiksi belaka ## Jika ada suka maka ada duka, ada kesenangan maka ada kesedihan. Namun jika ada kekurangan, tidak ada kesempurnaan. Ya karna di dunia ini tidak ada yang sempurna. ## "Killa, kamu menikah yah...