Killa menatap kedua laki laki yang saat ini sibuk dengan pembicaraan nya dengan pandangan sulit di artikan.
"Ga usah di pandangin kali, dia ga akan melayang juga." Ucapan seseorang di sebelahnya membuat tubuh Killa terlonjak kaget.
Wajah Dirga muncul tiba tiba di sana membuat Killa mendengus kesal.
"Kok Lo tau kita di sini?" Tanya Killa, matanya kembali menatap kedua orang yang saat ini duduk bersebelahan dengan pancing masing masing. Dua orang yang ia kenal jauh di luar kepala.
Dimas dan juga ayahnya.
Ya, pagi pagi ayah nya sudah berdiri di depan apartemen mereka dengan tas pancingnya yang ia bawa lengkap dengan 2 topi pancing kesukaan ayahnya.
Ia ingin mengajak mantu kesayangannya itu memancing. Entah sejak kapan Dimas menjadi menyukai kegiatan hening itu. Bahkan kamera kesayangannya ia titipkan di Killa yang duduk di salah satu pendopo tak jauh dari mereka.
Dan Dirga hadir tak di sangka sangkanya bisa datang ke sini.
Kenapa di mana ia berada selalu ada Dirga? Padahal Killa berniat kabur dari sosok itu.
"Gue tanya Haikal di cafe Lo, katanya lo di sini sama suami lo, ya udah gue samperin deh." Killa melirik satu benda di sebelah Dirga.
"Cuma nyamperin?" Tanya Killa penuh selidik. Mata Dirga sedikit terkejut namun tak lama ia mengangguk yakin.
"Ga mau ikut mancing?"
Dirga tersenyum kecil.
"Ke sana gih gabung sama bokap gue sama Dimas juga." Dirga tersenyum lebar
"Boleh??" Tanyanya semangat
Kenapa Dirga begitu bahagia tiba tiba??
"Iya sana, yang penting obrolan Lo berdua ayah gue nyambung."
Laki laki itu mengambil bangku kecil yang entah ia simpan di mana karna sekarang ia sudah duduk di sebelah Ayahnya dan juga Dimas.
Dirga memang se humble itu, terlihat yang bagaimana Dirga mampu membuat ayahnya terkekeh.
Killa gabut ia tak tau fungsinya ia di sini untuk jadi apa sebenarnya. Apa untuk tempat penitipan? Di lihat dari tas Dirga dan juga milik ayahnya yang berada di sekitarnya seperti menegaskan jika ia hanya tempat penitipan tas.
Dimas memang tak membawa tas, yang ia bawa itu hanya kamera kesayangannya dan juga ponselnya, karna semua keperluan nya Killa lah yang membawa, seperti dompet suaminya itu berada di tas nya.
Di otak atiknya kamera hitam itu dengan pelan mencoba menghilangkan bosannya dengan melihat lihat hasil jepretan sang suami.
Dari mulai langit, hingga foto semua hewan terdapat di dalamnya. Semuanya terfoto dengan begitu bagus. Namun satu gambar membuatnya terkejut.
Foto dirinya yang tengah tersenyum saat berbicara dengan mama Winda. Foto itu di ambil saat akad mereka berlangsung.
Dan di lanjutkan dengan beberapa foto di hari yang sama. Seperti gambaran ayah nya yang saat menatap penuh sayang pada nya. Juga foto mama Winda yang menyadari Dimas tengah memfotonya, membuat nya bergaya dengan membentuk huruf V di tangannya
Ia tau foto hewan hewan yang sebelumnya ia lihat itu foto yang baru Dimas foto seminggu yang lalu. Dimas bukan orang yang suka membuat memori kamera nya penuh dengan foto tak berharga. Ia akan menghapus beberapa foto yang di kira sudah bosan ia lihat.
Namun, pernikahan nya sudah beberapa bulan berlalu. Kenapa belum ia hapus?
Bahkan terdapat foto nya yang duduk bersebelahan dengan Dimas yang sedang bersiap melakukan ijab qobul.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Autisme Husband|| Doyoung
Teen FictionJudul sebelumnya : miracle|| Doyoung **** Fiksi belaka ## Jika ada suka maka ada duka, ada kesenangan maka ada kesedihan. Namun jika ada kekurangan, tidak ada kesempurnaan. Ya karna di dunia ini tidak ada yang sempurna. ## "Killa, kamu menikah yah...