20

1.2K 116 4
                                    

Hari ini Killa rasanya ingin meledak.

Ya, kepalanya pusing, perutnya sakit dan juga semua badannya pegal pegal.

Dia demam tadi pagi, tapi tak di hiraukan nya karna yang ada di pikiran nya adalah cafenya yang sudah beberapa kali tak dia lihat.

Wajahnya juga tampak pucat.

Hari pertama menstruasi dan demam secara bersamaan tentu membuatnya ingin selalu tidur.

Tapi dari jam 8 pagi, Dimas sudah mengetuk kamarnya berkali kali, karna laki laki itu yang memang ada jadwal pemotretan, Dimas akan di jemput oleh Dirga. Hari ini adalah hari perdana di mana ia akan bekerja sendiri tanpa di temani Killa. Lagi pula ia tak enak badan hari ini.

"Ini tas nya. Dimas kurang suka minum air putih kalo ga di ingetin. Nih gue kasih botol minum nya. Kalo dia bad mood tiba tiba kasih aja yang manis manis, terus istirahat in dulu." Jelasnya panjang lebar pada Dirga yang menatapnya heran.

"Lo sehat kan Kil?? Kok pucat? Lo ga papa?"

Killa menghela nafas. Di pijatnya kepala yang mulai berdenyut dengan hebat.

"Sakit banget kepala gue." Gumamnya

"Hari pertama menstruasi." Ucapnya sambil menatap Dirga yang menatapnya khawatir. Laki laki itu pun mengangguk kecil.

"Istirahat aja lo kil. Biar cafe tuh orang yang jaga." Dirga menatap sinis Gina yang juga menatapnya dengan tajam. Ada apa sebenarnya dengan kedua orang itu?

"Iya tapi nanti kalo gue udah ga kuat banget."

Dirga kembali mengangguk, laki laki yang memakai pakaian bermerk mahal itu menatap jam tangannya dan berdiri membuat Killa juga ikut berdiri.

"Gue minjem suami lo dulu ya."

Killa mengangguk. Dimas menatapnya lekat namun tak lama ia mengulurkan tangannya menuju kening Killa dengan lembut.

"Killa sakit." Ucapnya dengan wajah yang sudah lumayan panik. Terlihat dari badannya yang bergerak menatap sekitar.

Killa terkekeh.

"Killa ga papa." Ucap Killa dengan senyum menenangkan.

"Bener?"

Gadis itu kembali mengangguk.

Dimas menggaruk tengkuknya, seperti tengah berfikir. Apa Dimas ragu pergi kerja hanya karna Killa yang saat ini tengah tak enak badan?

Killa mengambil tangan Dimas dan mencium nya pelan.

"Semangat kerjanya." Ucap Killa plus senyum manis yang mampu membuat seorang Dimas tersenyum malu dan merona.

Dirga dan gina yang melihat itu saling tatap dan menahan senyumnya dalam bersamaan. Padahal mereka sebelumnya tengah bertengkar. Mereka tak sadar.

Yang ingin Killa lakukan emang hanya untuk menyalimi suaminya yang akan pergi berkerja. Tapi yang Dimas lakukan juga mampu membuatnya merona tiba tiba.

Cup.

Laki laki itu mencium dengan cepat kening Killa. Hal itu juga yang mampu membuat beberapa orang tampak terdiam tak menyangka, Dimas ternyata begitu manis.

"Killa jangan sakit."kalimat itu menjadi penutup pertunjukan manis itu, Dimas pun berbalik dan menarik tangan Dirga tiba tiba yang masih dalam tahap keterkejutan nya.

Tak hanya Dirga, bahkan Killa masih tampak terdiam dan menatap kosong objek di depannya.

Apa apaan tadi Dimas?? Kenapa ia bisa membuat hatinya berdegup cepat seperti ini????

My Autisme Husband|| DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang