16

1.3K 129 5
                                    

"bagus dong." Dimas merengut kesal.

Sedangkan Killa tersenyum. Gadis itu tengah mengupas buah apel untuk di makan mama Winda dan juga Dimas yang sedari tadi mengambil apel nya.

Sepertinya apelnya akan habis sebelum mama Winda sempat makan.

"Temen Killa ribut." Ucap Dimas tiba tiba. Laki laki itu kini tengah menatap laptopnya yang menampilkan beberapa foto. Laki laki itu tengah memilih foto mana yang akan ia upload ke Instagram nya.

"Siapa?" Tanya mama Winda.

Dimas terdiam sebentar mencoba mengingat siapa nama laki laki yang selalu mengarahkan nya saat memfoto objek.

"Daraga." Killa mengerutkan keningnya.

Apakah teman nya ada yang bernama daraga?

Atau maksud Dimas itu Dirga?

Gadis itu terkekeh.

"Dirga, Dimas. Killa ga ada tuh temen namanya daraga." Dimas terdiam. Ia hanya mengangguk dengan wajah polos nya.

"Temen Killa kan garaga." Killa mendengus. Sedangkan Dimas tersenyum.

"Killa temenan sama ular dong."

Sedangkan mama Winda terkekeh. Melihat  ada seseorang yang siap melindungi Dimas dan mengurusi laki laki itu membuat nya tenang seketika.

Killa gadis yang manis dan juga penurut. Gadis baik yang dengan senang hati menjaga Dimas untuk kedepannya.

Ingatan nya melayang jauh pada saat tubuhnya drop. Mama Killa bilang jika paru paru nya tak akan bertahan lama lagi. Ia tak masalah, namun Tuhan bisakah kau mengabulkan satu permintaan lagi?

Setidaknya jangan buat Dimas menjadi Dimas yang dulu. Ia takut, Killa akan kesusahan.

Tuhan bisa kah?

###

"Jadi mau apa ngga?" Dirga jadi lebih sering mengunjungi cafe nya.

Bahkan saat ini cafenya tengah ramai karna laki laki itu yang mempromosikan nya.

Di sisi lain Killa berterima kasih, sangat berterima kasih. Namun Killa mohon Tuhan agar menghilangkan Dirga dari sini sekarang juga.

Adanya Dirga di sini membuat keadaan tak kondusif. Ramainya perempuan perempuan yang ingin bertemu dengannya membuat beberapa meja dan peralatan cafe terpaksa harus di jauhkan untuk menjaga barang barang cafe itu.

"Dirga, bisa diem bentar ga???" Decak Killa.

Dirga mendengus. Laki laki itu kemudian mengambil mic yang memang berfungsi untuk memanggil customer.

"Tenang ya cewe cewe.. ntar habis pesen bisa kok foto.. tapi nanti dulu yaaa lagi ngomongin bisnis." Ucap nya dengan lantang yang ajaibnya langsung di iya kan oleh gadis gadis itu.

Dirga tersenyum.

"Lo bisa handle kan gin. Gue pinjem Killa bentar." Killa berdecak kesal.

"Woi! Anjir!" Gina kelimpungan. Saat ini hanya ada ia dan citra di sini. Walau sudah ada dua orang memegang ini, tapi tetap saja akan begitu repot karena pesanan yang menumpuk.

Sialnya Haikal sedang tak ada di sini karna izin.

Killa menatap datar Dirga yang menampilkan wajah mengesalkan nya.

"Gimana?"

"Apanya?"

Dirga berdecak. Ia duduk di meja kerja milik Killa.

My Autisme Husband|| DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang