The Assasin And FBI Agent Sequel:Wrong Direction[#Series 2]

[Wrong Direction:Robert's]

Wrong Direction
Part 11
_____________

Typo? Tandai
Happy Reading

_________________

Playlist:abcdefu~Gayle

____________

"Aku akan menghubungimu nanti, ada sesuatu yang tidak seharusnya kau tahu. " Ucap Charllote pada Alberd melalui saluran telepon.

"Terdengar penting, aku akan menghubungimu lebih dulu. " Mendengar jawaban Alberd, Charllote segera menutup telepon secara sepihak.

Charllote meletakkan ponsel miliknya di dalam tas ketika melihat seseorang yang sebelumnya ia amati kini justru melangkah mendekati Charllote.

"Lotte" Charllote berdiri dari tempat ia duduk.

"Robert" Charllote tersenyum tipis pada sosok Robert Jenkins Steward yang sebelumnya adalah rekan kerja Charllote.

"Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di Paris" Ucap Robert.

"Sama seperti ku, duduklah!" Balas Charllote , dengan senyuman ramah, Charllote mempersilakan Robert untuk duduk di hadapan Charllote.

"Bagaimana kabarmu, lama rasanya kita tidak bertemu?" Robert bertanya setelah ia duduk tetap di hadapan Charllote.

"Baik, sangat baik. " Jawab Charllote.

Robert mengangguk paham atas jawaban dari wanita yang sangat susah untuk ia hubungi setelah hengkang dari pekerjaannya.

"Kau sangat sulit dihubungi setelah mengundurkan diri" Ucap Robert.

"Aku memulai hidup baru setelah kasus yang ku alami tentang keluarga ku" Jawab Charllote, ia harap jawaban ini dapat meyakinkan Robert tentang Charllote yang sama sekali tak bisa Robert hubungi.

Robert nampak bertanya-tanya setelah mendengar jawaban Charllote.
Charllote melihat raut tak mengerti yang Robert tunjukkan, seharusnya kasus dari ibu Charllote dapat di sorot oleh FBI atau setidaknya Robert tahu tentang kasus keluarga Charllote tetapi tak ada tanda-tanda jika Robert mengerti dengan perkataan Charllote.

"Kasus keluargamu?"

"Lupakan itu, hanya masalah pribadi yang membuatku ingin menjalani hidup baru. " Jelas Charllote.

Robert tak lagi bertanya, mungkin Charllote butuh privasi tentang kehidupannya selama ini.

"Kau telah menikah?" Pertanyaan dari Robert hampir saja membuat Charllote menyemburkan cokelat panas di mulutnya.
Sedangkan Robert, ia memperhatikan cincin berlian yang melingkar di jari manis Charllote, cincin yang melambangkan jika seseorang telah terikat dalam ikatan pernikahan.