[Wrong Direction: He come's]

640 33 49
                                    

Wrong Direction
Part 13
_______________

Typo? Tandai

Happy Reading
________

Playlist:Nasty~Ariana Grande

_____________


Kepergian Alberd di cegah oleh Goergio, dengan alasan apapun tak akan Georgio membiarkan Alberd keluar dari tempat teraman untuk Alberd dan lainnya.

"Aku tidak akan membiarkan mu membahayakan nyawamu. " Ujar Georgio. Langkah Alberd di cegah oleh tangan Georgio, tatapan Georgio nampak memperingati Alberd, sebuah peringatan yang Alberd abaikan.

"You think I'm scared of death?" Ujar Alberd, suaranya berat membuat siapapun yang mendengarnya, memilih untuk pergi menghindari.

"I've done it a million times."

"And I'm fucking great at it. " Georgio menelan ludah kasar, dua puluh tahun bersama Alberd, membuat Georgio tahu betul tentang sifat Alberd. Salah satunya adalah keras kepala dan tak ingin menerima penolakan.

"Pikirkan keselamatan mu Alberd!" Ujar Goergio.

"Kau yang seharusnya berpikir, " Balas Alberd.

"Istri ku bukan monster yang bisa menghabisi ku kapan saja. " Ucap Alberd.

Goergio menatap Alberd pasrah, napasnya berhembus berat karena perkataan yang selalu Alberd ucapkan.

"Aku tidak bicara tentang Lauren, aku bicara keselamatan mu. " Ucap Goergio, beberapa pria menghampiri mereka untuk mengawal kepergian Alberd.

"Christian akan menggantikan ku. " Ujar Alberd.

Alberd berjalan diikuti oleh beberapa pria di belakangnya, ia berjalan fokus tanpa memperdulikan perkataan Goergio ataupun tentang keselamatannya.

"Aku harap dia baik-baik saja. " Ujar Goergio saat melihat Alberd semakin jauh dari pandangannya.

________________

Paris. France

Charllote tak ingin menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan Alberd. Charllote mencoba untuk beristirahat namun sayangan semua tak selancar yang Charllote inginkan.

Sakit di bagian perutnya, Charllote menarik napas dalam-dalam untuk berusaha meredakan rasa sakitnya.

"Aku terlalu memikirkan sesuatu yang tak seharusnya. " Ujar Charllote.

"Blanco!!" Charllote berteriak cukup keras, berharap agar Blanco ataupun Alexandro, datang kepadanya.

"Alexandro!!"

Mendengar teriakkan dari Charllote, baik Blanco ataupun Alexandro yang awalnya berjaga di depan pintu kamar Charllote, kini segera masuk.

"Nona, ada apa?" Alexandro melihat Charllote yang sepertinya sedang kesakitan.

"Kau melahirkan Nona?" Ujar Blanco, atas ucapan itu Blanco mendapat tatapan Alexandro.

"Bodoh! Bahkan kehamilannya belum sampai empat bulan. " Ujar Alexandro.

"Aku butuh Dokter. " Ujar Charllote.

 The Assasin And FBI Agent Sequel:Wrong Direction[#Series 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang