The Assasin And FBI Agent Sequel:Wrong Direction[#Series 2]

[Wrong Direction: The Reason]

Wrong Direction
Update!
_______________

Typo tandai.

Happy Reading
_______________________

Playlist:Lonely~Justin Bieber & Benny Blanco

_____________

Alberd membawa Charllote masuk ke ruang makan yang sebelumnya telah mereka datangi. Ketika Charllote kembali datang, ia tak lagi melihat lembar-lembar foto yang sebelumnya berada di meja di ujung ruangan.

Ruangan itu hanya ada dua orang koki yang akan membuat makan malam yang diinginkan oleh Alberd serta Charllote.

"Apa yang inginkan untuk makan malam ini?" Alberd bertanya sesaat setelah ia mempersilakan Charllote duduk terlebih dahulu.

Charllote terlihat berpikir selama kurang lebih sepuluh detik.

"Garlic butter steak and green beans skillet" Ucap Charllote.

"Pilihan bagus" Alberd menatap dua koki yang berdiri tak jauh dari arahnya, tatapannya seakan mengisyaratkan tentang menu apa yang harus mereka buat saat ini.

Dua koki itu pergi menyisakan Alberd dan Charllote yang duduk bersebelahan.

"Apa yang kau lakukan setelah makan malam?" Charllote bertanya dengan mata tertuju pada bunga-bunga yang menghiasi meja makan.

"Workout untuk beberapa menit. " Jawab Alberd.

Charllote menatap Alberd yang berada di sampingnya, selain gila akan kekacauan rupanya Alberd juga gila akan olahraga. Pantas saja ia mendapatkan tubuh indahnya dari olahraga yang ia jalani.

"Lalu, apa lagi?"

"Mandi lalu beristirahat sejenak" Jawab Alberd.

"Mengesankan, apa kau juga melakukan semua itu sebelum kita menikah?" Tanya Charllote.

Alberd menaikkan satu alisnya sedetik setelah mendengar pertanyaan yang Charllote tanyakan.

"Aku melakukan nya seperti saat ini. "

"Mengurus bisnis besar ku kemudian kembali ke Mansion. "

"Makan malam, berolahraga lalu beristirahat sejenak. " Jelas Alberd. Charllote yakin jika Alberd memiliki pola hidup sehat meski sering kali pria itu membuat kekacauan atau pembunuhan.

"Sejak kapan kau meninggalkan tempat ini?" Tanya Charllote, ia cukup ragu dengan pertanyaan itu namun entah apa tiba-tiba mulut Charllote mengeluarkan pertanyaan itu. Charllote harap pertanyaan ini tak memancing kemarahan Alberd.

"Mungkin lima tahun yang lalu. " Jawab Alberd.

Charllote melihat sudut demi sudut ruang makan itu, lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk seseorang meninggalkan sebuah tempat. Charllote melihat tempat ini begitu rapi meski sang penghuni telah lama pergi.

"Apa yang membuatmu pergi selama itu?" Tanya Charllote.

"Mencoba keluar dari zona aman" Jawab Alberd, ia mengarahkan tatapannya kepada Charllote untuk sepersekian detik sebelum kembali menatap lurus ke depan.