11.45 bel pulang berbunyi sangat nyaring. Siswa-siswi SMA Victory berhamburan keluar kelas untuk bergegas ke parkiran. Begitupula dengan geng Zervanos mereka sudah menaiki motor masing-masing.
"Vir lo mending ikut gue aja, lo masih pucet dari pada ada apa apa dijalan" ucap Vano dari atas motornya.
Vira melihat wajahnya di kaca spion. "Enggak tu muka gue udah gak pucet"
"Vano Vano lo gak ada habisnya ya modusin queen kita"
"Namanya juga usaha"
Alvin memutar bola matanya malas. "Dek kalo gak kamu kakak bonceng aja motor kamu biar dibawa sama Zaki"
"Vira bisa bawa motor sendiri kak. Yaudah gais gue duluan ya" ucapnya sambil memakai helm.
"Lo mau kemana vir, gak ikut kumpul bareng kita"
"Sorry gue ada urusan kapan kapan deh gue ikut"
"Janji ya gue kangen masakan lo nih"
"Ye, elu makanan mulu yang dipikirin" pekik Vano.
"Besok gue masakin deh tenang aja"
Ucapan Vira barusan membuat semua anggota Zervanos menjerit kegirangan. Mereka memang sangat suka dengan masakan Vira yang sangat enak menurut mereka dan Vira selalu memasak untuk mereka saat kumpul di markas.
Alvin menggelengkan kepalanya melihat anggotanya yang begitu girang hanya karena akan dibuatkan makanan oleh adiknya. "Jangan cuma minta jadinya doang, beliin bahan bahannya kek"
"Oh jangan risau ketua nanti kita bakal belanja kepasar"
"Emang tau bahan bahannya" sindir Vira.
"Jangan salah kita juga sering nemenin emak belanja kepasar jadi taulah dikit dikit"
"Iya Vir, lo tenang aja lo tinggal catet bahan-bahannya nanti kita yang beli"
"Nanti ayang Vano bakal bantu neng Vira masak deh, sekalian ketemu camer"
"Bukannya jadi malah gosong ntar makanannya kalo lo bantuin"
Hahahahahaha....
Tawa mereka terhenti saat queen kedua Zervanos datang, Faira. Keadaan menjadi hening dan raut wajah mereka berubah drastis, tidak seceria tadi.
"Fai udah selesai kumpulan cheers nya" tanya Vira dengan senyum andalannya.
"Vano anterin gue ke mall" ucapnya menghiraukan perkataan Vira.
"Ogah gue mau ke markas, lo naik taxi aja sono"
"Kalo gak Faira ikut aku aja, kebetulan kita searah" tawar Vira.
Faira menatap jijik kakak keduanya itu. "Mending lo pergi dari sini dan gue gak mau dianter pake motor butut lo itu, bisa malu gue"
"Emm, yaudah deh gais gue duluan ya". Vira menstater motornya.
"Tiati queen" ucap anggota Zervanos kompak.
"Tiati dek jangan ngebut" peringat Alvin. Vira mengangguk lalu melajukan motornya.
Faira langsung menaiki motor Vano begitu saja, tanpa meminta persetujuan dari sang pemilik. "Ayok, anterin gue ke mall". Vano menghela nafas pasrah lalu memakai helm full face kemudian menstater motornya. "Gue cabut". Vano melajukan motornya.
"Sumpah ya vin, kalo Faira bukan adek lo dan queen kita udah gue buang tu dia" ucap Reno geregetan.
"Buang aja gue ikhlas"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING
Short StoryBrianna Elvira Damara, nama lengkapnya. Gadis yang hampir tidak bahagia setiap harinya dan dibenci oleh teman dan keluarganya hanya karena kesalahpahaman. Namun suatu ketika sebuah peristiwa berhasil mengendingkan penderitaan dari seorang Elvira da...