Ending-21

1.2K 64 0
                                    

"Akhirnya terkabulkan"

Lahan luas berisikan bunga tulip warna-warni yang sedang bermekaran sangat enak dipandang mata. Udaranya yang sejuk dan angin yang bertiup lembut membuat pengunjung taman itu betah berlama-lama berkunjung kesana.

Termasuk sebuah keluarga kecil yang sedang menikmati teh hangat di sana. Keluarga bahagia dan harmonis itulah kalimat yang mampu menggambarkan kelurga kecil itu. Tampak putri keluarga itu yang sangat dimanja oleh kedua orang tuanya.

Damara family, itulah nama besar keluarga bahagia itu. Brianna Elvira Damara nama anak perempuan mereka.

Vira dengan manjanya menidurkan kepalanya di paha Arthur dan kepalanya diusap oleh papanya itu. Cewek itu tersenyum merasakan lembutnya tangan Arthur mengusap kepalanya, hingga membuatnya sedikit mengantuk.

"Pa..kayaknya siang-siang gini makan apel enak deh"

"Ngode nih ceritanya"

Vira mendongak dan menampilkan rentetan giginya. "Hehe papa tau aja"

"Ambilin aja pa, mama juga jadi pengen kayaknya enak" ujar Amanda.

"Iya deh iya papa ambilin"

Vira mendudukkan dirinya membiarkan Arthur melenggang pergi menuju pohon apel yang berbuah lebat di dekat tikar camping mereka.

"Hati-hati pa" ucap Amanda.

Arthur memanjat pohon apel besar itu. Vira berlari kecil menuju pohon apel itu dengan membawa keranjang.

"Papa, disamping papa kayaknya udah mateng apel nya" pekik Vira sembari menunjuk buah apel besar disana.

"Iya sayang ini papa ambilin"

Dirasa cukup Arthur turun dari pohon itu kemudian menaruh apel-apel yang sudah ia ambil ke keranjang yang anaknya bawa.

"Wih apel nya besar besar, makasih papa"

Arthur tersenyum. Laki-laki paruh baya itu mengusap puncak kepala Vira. "Sama-sama sayang. Sana gih dimakan sama mama"

Vira mengangguk antusias kemudian berlari kecil menuju tikar camping nya. Arthur mengikuti anaknya itu dari belakang.

"Liat deh ma....papa pinter pilih apel nya". Vira dengan antusias menunjukkan apel apel di keranjang.

"Iya dong siapa dulu, papa" ucap Arthur dengan menepuk dadanya.

Amanda dan Vira terkekeh. "Iya deh papa emang yang terbaik" ucap keduanya bersamaan.

Tawa keluarga kecil itu seketika membuat pengunjung taman menoleh dan memusatkan perhatian pada keluarga kecil bahagia itu.

"Vira"

Vira membuka matanya perlahan, perih dan berat itulah yang Vira rasakan saat membuka matanya. Cewek itu mengedipkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Mama" sebutnya lirih. Cewek itu menatap seorang perempuan yang berdiri disampingnya. 

"Ini gue Melva Vira"

ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang